Tak Perlu Rapid Test, Peserta UTBK SBMPTN di Yogya Wajib Bawa Surat Sehat

Tak Perlu Rapid Test, Peserta UTBK SBMPTN di Yogya Wajib Bawa Surat Sehat

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Senin, 15 Jun 2020 15:57 WIB
Ilustrasi SBMPTN (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Foto: Ilustrasi SBMPTN. (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Sleman -

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) bakal menggelar kegiatan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) untuk seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri pada awal Juli 2020. Para calon mahasiswa di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak perlu rapid test virus Corona atau COVID-19 tapi wajib membawa surat keterangan sehat.

Untuk diketahui, UTBK itu bakal digelar di kampus masing-masing. Untuk Kabupaten Sleman ada empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yakni UPN, UNY, UGM dan UIN. Pemkab Sleman pun mewajibkan peserta tes untuk membawa surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik (SIP).

"Kalau di kementerian itu sudah ada protokol ketat. Akan tetapi kami tetap mensyaratkan surat keterangan sehat tanpa embel-embel ada bebas COVID-19 atau tidak, yang jelas ada surat keterangan sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo saat dihubungi wartawan, Senin (15/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko mengatakan Pemkab Sleman tidak akan mempersulit persyaratan yang diberikan kepada calon mahasiswa yang datang ke Sleman untuk mengikuti ujian.

"Surat keterangan sehat kita ringankan hanya dari faskes kesehatan yang dokternya sudah mempunyai SIP. Dengan adanya SIP kita harapkan melakukan pemeriksaan sesuai etik dan profesionalismenya," terangnya.

ADVERTISEMENT

Joko menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh pimpinan PTN di Sleman yang menjadi penyelenggara UTBK. Pihak universitas juga sudah bersurat ke dinas untuk meminta saran dalam penyelenggaraan UTBK, sebab pelaksanaan UTBK akan melibatkan puluhan ribu peserta.

"Yang jelas dari 3 PTN sudah mengirimkan surat kepada Pemkab Sleman bahwa nanti awal Juli akan ada penyelenggaraan UTBK. Mereka meminta ada saran atau bagaimana caranya bisa menyelenggarakan acara itu," terangnya.

"Di UGM setidaknya ada 40 ribu peserta yang akan mengikuti UTBK. Di UNY ada sekitar 35 ribu peserta, dan di UIN Sunan Kalijaga setidaknya ada 15 ribu peserta, UPN juga 15 ribu," beber Joko.

Tonton juga video 'KKP Parepare Temukan Surat Rapid Test Palsu Calon Penumpang Kapal':

Selanjutnya alasan Bupati Sleman tidak mewajibkan para calon mahasiswa di Sleman tidak rapid test...

Joko menyebut jika ada calon mahasiswa yang sudah terlebih dahulu datang ke Sleman, maka diperbolehkan untuk meminta surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan yang ada di Yogya.

"Kalau sudah tiba di Yogya bisa periksa di faskes yang ada di Yogya dengan itu tadi periksa di dokter yang punya SIP," katanya.

Selain itu, pihaknya juga sudah meminta kepada penyelenggara UTBK agar menyiapkan fasilitas kesehatan. Nantinya, ketika ada peserta yang bergejala maupun tidak dalam keadaan sehat, maka bisa langsung dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kalau ada hal-hal yang sifatnya emergency, bisa mengunjungi faskes yang sudah menjalin kerja sama. Artinya kita tidak mempersulit calon mahasiswa datang ke Sleman atau ke Yogya dengan mengharuskan rapid test," paparnya.

Terpisah, Bupati Sleman Sri Purnomo membenarkan para peserta UTBK tidak disyaratkan untuk rapid test. Karena hal itu akan membebani peserta lantaran biaya rapid test cukup mahal, dan surat keterangan rapid test hanya berlaku tiga hari.

"Kenapa tidak menyaratkan pakai rapid test. Saya sudah punya pandangan, mereka yang datang sampai ke Yogya ketika naik pesawat sudah kena rapid test. Mereka datang dari Surabaya naik kereta sudah kena rapid test. (Sekali rapid test bayar) Rp 200 ribu kalau dua kali menjadi Rp 400 ribu. Saya membayangkan malah menyulitkan semuanya, apalagi hanya berlaku tiga hari," ucap Sri.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads