Alun-alun Utara Yogya Bakal Dipasangi Pagar Besi

Alun-alun Utara Yogya Bakal Dipasangi Pagar Besi

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 08 Jun 2020 20:52 WIB
Potret pembangunan pagar di Alun-alun Utara, Senin (8/6/2020)
Foto: Potret pembangunan pagar di Alun-alun Utara Yogyakarta, Senin (8/6/2020) (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Alun-alun Utara Yogyakarta direstorasi dengan dipasangi pagar besi. Pemasangan pagar ini menggunakan dana keistimewaan (Danais) dan bertujuan untuk mengembalikan bentuk alun-alun sesuai zaman dahulu.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho menjelaskan pengerjaan proyek itu dianggarkan sebesar Rp 2,3 miliar. Dia menyebut pemasangan pagar itu telah berlangsung sejak pekan lalu dan ditargetkan rampung pada Juli nanti.

"Untuk anggarannya Rp 2,3 miliar, itu dari Dana Keistimewaan. Kalau target selesainya (pemasangan pagar) akhir Juli," kata Aris saat dihubungi wartawan, Senin (8/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aris menuturkan pemasangan pagar itu mengacu kajian jejanturan pewayangan dari buku Serat Tuntunan Padalangan yang ditulis oleh M.Ng. Nojowirongko a.l Amotjendono pada tahun 1948. Dalam buku itu disebutkan jika di sekitar Alun-alun Utara Yogyakarta dulunya terdapat pagar pacak suji.

Aris menuturkan pagar pacak suji itu akan dipasang mengelilingi Alun-alun Utara. Dia lalu mencontohkan gambarannya seperti di Pagelaran Keraton Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

"Jadi (pemasangan pagar) dalam rangka mengembalikan itu (bentuk asli) termasuk penanda keistimewaan Yogyakarta," ujarnya.

"Kurang lebih seperti yang di pagelaran. Jadi pagarnya berbahan besi dengan motif pacak suji. Untuk warna disamakan dengan warna pagar pacak suji pagelaran atau warna hijau pareanom," imbuh Aris.

Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan alasan pemasangan pagar itu untuk mengembalikan bentuk asli Alun-alun Utara. Mengingat dahulu kala Alun-alun Utara dipagari dengan tembok secara melingkar.

"Tujuannya kembali ke yang dulu, dulu awal itu Alun-alun (Utara) itu dipagari. (Sehingga ada) Tembok (jika) mau masuk Rotowijayan, Yudhanegaran, mau ke utara ke Kantor Pos itu dulu ada pintu gerbang semua," kata Sultan saat ditemui wartawan di Kantor DPRD DIY, Kota Yogyakarta, siang tadi.

"Hanya karena berganti yang jumeneng (memimpin) dan zaman mungkin ya seperti sekarang. Tapi ya tidak perlu aslilah, ya pakai besi aja (untuk pagar)," imbuh Sultan.

Sehingga, nantinya masyarakat yang hendak masuk ke Alun-alun Utara harus melalui pintu yang terpasang di pagar.

"Tetap ada pintu, lha nanti kalau ada upacara untuk grebeg dan sebagainya kan," ucap Sultan.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads