Sebanyak puluhan kepala keluarga (KK) di Kabupaten Sleman mengembalikan bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) akibat adanya tumpang tindih bantuan. Kepala Dinas Sosial Sleman Eko Suhargono menyebut tumpang tindihnya bantuan itu terjadi merata di seluruh Sleman.
"Ada (bantuan tumpang tindih), di seluruh Sleman ada," kata Eko saat dihubungi wartawan, Jumat (5/6/2020).
Eko mengungkap alasan para penerima ini mengembalikan bantuan. Salah satunya yakni karena mereka menyadari telah mendapatkan bantuan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus akhirnya di situ juga dia tidak mau menerima lagi karena nanti akan disuruh membuat pernyataan tidak menerima bantuan," jelasnya.
Terkait jumlah KK yang mengembalikan, Eko menyebut mencapai puluhan. Namun, berdasarkan laporan yang dia terima jumlah KK yang mengembalikan bansos masih akan terus bertambah.
"Ada yang sudah dikembalikan. Sleman total 38 KK yang sudah mengembalikan tapi masih ada yang belum," ungkapnya.
"Masih banyak yang mau mengembalikan kata teman-teman pendamping," lanjutnya.
Eko mengatakan mereka yang mengembalikan bansos sebelumnya telah mendapatkan bantuan yang lain.
"Bantuan yang pertama. Bisa dari BSP tambahan atau PKH rutin atau BNT rutin, bisa dari BLT yang DD, bisa BST yang Kemensos," kata dia.
Kendati demikian, pihaknya belum menerima jumlah KK yang mendapatkan bantuan tumpang tindih secara rinci. Sebab pengembalian uang bantuan itu belum dimasukkan ke rekening.
"Baru besok kalau saat sudah menerima pengembalian di rekening tampungan, baru saya tahu," terangnya.