Banjir rob yang melanda Kota Pekalongan, Jawa Tengah kali ini disebut warga merupakan yang terbesar dalam puluhan tahun terakhir. Terutama di wilayah Slamaran, Kelurahan Krapyak, Pekalongan Utara.
Di wilayah Slamaran, selama ini jika terjadi banjir rob di pesisir utara tidak sampai merendam permukiman. Namun kali ini Slamaran menjadi wilayah terdampak banjir rob paling parah.
Kepala BPBD Kota Pekalongan, Saminta mengakui hal itu. Dia menyebut banjir rob terparah di permukiman Slamaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tahun ini, terparah di Slamaran. Padahal sebelumnya walaupun terjadi rob, wilayah itu tidak banjir rob," kata Saminta kepada detikcom, Jumat (5/6/2020).
![]() |
Hal yang sama diakui oleh warga Jalan Kamper III Perumahan Slamaran, Keluruhan Krapyak, Pekalongan Utara, Khamdi (68). Menurutnya, dirinya yang sudah puluhan tahun tinggal di permukiman setempat baru kali ini mengalami banjir rob.
"Saya puluhan tahun tinggal di sini, baru kali ini banjir rob besar. Apalagi diperkirakan akan tambah parah dalam bulan ini," kata Khamdi.
Waswas banjir rob akan lebih besar lagi, dirinya memilih mengevakuasi harta benda di rumahnya ke tempat yang lebih aman.
Simak video 'Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah dan Tambak Warga di Subang':
Senada disampaikan Siswanto (58), warga Perumahan Slamaran. Dia mengakui baru kali ini mengalami banjir rob setelah 30 tahun menempati rumah di Perumahan Slamaran.
"Baru kali ini parah. Ini saja masih tinggi. Tempat saya masih 60 sentimeter. Keluarga sudah mengungsi," katanya.
Warga Slamaran lainnya, Bobby juga mengatakan hal yang sama. Dirinya mengakui sudah lebih dari 20 tahun tinggal di perumahan setempat dan baru mengalami banjir kali ini.
"Saat ini (rob) masih di atas lutut. Semalam sepinggang. Surut siang, sore dan malam pasti naik lagi surutnya sulit," kata Bobby.
Para warga terdampak pun berharap pemerintah untuk serius dalam menangani bencana rob di kawasan Pantura Kota Pekalongan tersebut.