Di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19, status siaga bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Klaten diberlakukan pada 1 Juni sampai 30 November 2020. Pengiriman air bersih direncanakan mulai tanggal 29 Juni.
"Status Siaga Darurat Kekeringan direncanakan tanggal 1 Juni-30 November 2020. Persiapan kelayakan mobil tangki air kita lakukan," jelas Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Pemkab Klaten Sri Yuwana Haris kepada detikcom, Jumat (5/6/2020).
Haris mengatakan tahapan kesiapsiagaan kekeringan sudah dilakukan BPBD Klaten. Rakor persiapan dropping air bersih 2020 antara BPBD dengan kecamatan rawan juga sudah dilaksanakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rakor mengundang 9 kecamatan yang menjadi sasaran dropping air bersih tahun 2019. Pengajuan persetujuan SK Bupati Klaten tentang Status Siaga Kekeringan di Kabupaten Klaten 2020 segera dilakukan," kata Haris.
Selain menunggu SK Bupati, kata Haris, persiapan lain berupa pengecekan kelayakan mobil tangki air dan administrasi telah dilakukan. Dia mengungkap anggaran untuk dropping tahun 2020 sebanyak Rp 150 juta.
"Anggaran tahun ini 2020 Rp 150 juta untuk 600 tangki. Anggarannya turun 25 persen dibandingkan tahun 2019," lanjut Haris.
Tahun 2019, terang Haris, anggaran dropping air bersih mencapai Rp 200 juta untuk 800 tangki. Namun jumlah itu masih ditambah dengan dukungan pihak di luar pemerintah.
"Bantuan di luar pemerintah ada 370 tangki yang dibiayai perorangan, lembaga, kantor, Ormas yang sifatnya tidak mengikat. Sehingga total tahun 2019 dropping air bersih yang dilakukan BPBD Klaten sebanyak 1.170 tangki," imbuh Haris.