Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menerapkan salat Jumat dalam beberapa sesi saat dibukanya kembali masjid untuk beribadah. Hal itu sebagai penerapan physical distancing sekaligus upaya dalam memutus rantai penularan COVID-19.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman mengatakan, bahwa PP Muhammadiyah telah berdiskusi dengan majelis tarjih. Dari diskusi tersebut, pihaknya melihat tidak semua masjid mampu menampung jemaah saat melaksanakan salat Jumat.
"Kalau semua masjid harus melakukan physical distancing maka saat salat jumat barangkali setiap masjid tidak cukup hanya 1 angkatan (sesi)," katanya saat ditemui wartawan di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (1/6/2020).
"Maka itu sudah kita kaji dari majelis tarjih, bagaimana untuk di Indonesia ini apakah memungkinkan salat Jumat itu lebih dari 1 angkatan setiap Jumatan," lanjut Agus.
Apalagi, kapasitas masjid di pinggir jalan berbeda dengan kondisi masjid di dalam kampung. Karena itu pihaknya perlu membentuk protokol kesehatan untuk melaksanakan salat jumat dalam beberapa sesi.
"Sangat dimungkinkan di sebuah tempat salat Jumat itu dilakukan secara bergelombang. Jadi salat Jumat pertama jam 12 (siang), jam 1 bisa menyelenggarakan lagi," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak video 'Menag: Pembukaan Rumah Ibadah Tak Hanya Berdasar Status Zona Wilayah':