Pemkab Sleman telah menyelesaikan rapid test massal gelombang kedua untuk klaster Indogrosir. Total ada 991 orang yang ikut rapid test virus Corona (COVID-19) massal itu dan hasilnya 26 orang reaktif.
"Ini rapid test massal gelombang kedua yang hari terakhir, kalau hari ini dari total 281 yang hadir, termasuk di dalamnya ada ASN, hasilnya ada dua yang reaktif dari pengunjung. Untuk ASN sejumlah 74 orang semua nonreaktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo kepada wartawan, Rabu (27/5/2020).
Joko menjelaskan jumlah 991 peserta rapid test massal klaster Indogrosir ini merupakan akumulasi pada gelombang kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari total 991 orang yang rapid test massal gelombang kedua, pada hari pertama ditemukan 18 orang, hari kedua enam orang dan hari ini dua orang, sehingga total ada 26 orang yang reaktif," ungkapnya.
Joko menjelaskan dari tes gelombang pertama hingga kedua baru ditemukan dua orang yang berkaitan dengan klaster Indogrosir positif Corona.
"Kalau dari tes pada gelombang pertama dan gelombang kedua baru ditemukan dua kasus positif COVID-19. Untuk yang belum melakukan swab test tinggal yang hari ini reaktif rapid test," bebernya.
Menurut Joko, kondisi para pasien positif Corona dari klaster Indogrosir ini dalam kondisi fisik yang bagus.
"Pada fenomena klaster supermarket ini kebetulan kondisi fisiknya bagus semua baik yang dirawat di Sleman maupun luar Sleman," ungkapnya.
Berdasarkan catatan detikcom dari rilis Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY, total pasien positif Corona dari klaster Indogrosir berjumlah 49 orang dan tersebar di seluruh wilayah DIY. Joko menyatakan jika saat ini klaster Indogrosir sudah bisa dikendalikan.
"Jadi kalau dari kacamata epidemiologi sebenarnya sudah terkendali untuk klaster supermarket karena sudah memenuhi syarat. Diperkirakan 15 ribu pengunjung dari 15 ribu kita acak sampling 1.500 itu sudah prosentasi sampling yang cukup tinggi," bebernya.
"Semua kita lakukan proses dari pemeriksaan lanjutan, swab, perawatan, karantina mandiri semua sudah. Kita bisa menyatakan bisa kita kendalikan klaster tersebut," tegasnya.