Sebanyak 300 orang di tiga pasar tradisional di Kabupaten Batang, Jawa Tengah mengikuti rapid test secara acak hari ini. Hasilnya, ada 16 orang yang dinyatakan reaktif virus Corona atau COVID-19.
Peserta rapid test itu merupakan pedagang maupun pengunjung di Pasar Induk Batang, Pasar Bandar dan Pasar Blado. Masing-masing digelar rapid test dengan rincian Pasar Induk Batang, dilakukan 150 rapid test, di Pasar Bandar dilakukan 100 rapid test dan di Pasar Blado ada 50 rapid test.
"Hasil reaktif positif COVID-19, Di Pasar Batang ada 5orang, di Pasar Blado ada tujuh orang dan di Pasar Bandar ada empat orang (reaktif COVID-19)," kata Bupati Batang Wihaji di sela rapid test, Rabu (27/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wihaji menyebut para pengunjung maupun pedagang pasar yang hasilnya reaktif itu langsung dites swab. Pihaknya memastikan akan melakukan tracing kontak para pengunjung maupun pedagang yang hasil tes swab-nya positif.
"Untuk orang dengan hasil yang reaktif tadi, langsung kita lakukan swab. Bila hasilnya positif kita lakukan tracking," katanya.
Wihaji menyebut 16 warganya yang reaktif Corona itu dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala virus Corona.
"Kondisinya sehat, bagus, masuk dalam kategori orang tanpa gejala dan kita lihat hasil swab-nya. Kalau positif akan kita bawa ke rumah sakit," jelasnya.
Dia pun mengimbau warganya agar menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus Corona. Salah satunya dengan rutin menggunakan masker.
"Warga Batang harus dibiaskan pakai masker, jaga jarak atau physical distancing namun tidak boleh takut dan ceroboh," pesan Wihaji.
Terkait pelaksanaan new normal di Kabupaten Batang, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis diberlakukanya dari pemerintah pusat. Wihaji menyebut warganya perlu beraktivitas agar bisa mendapatkan penghasilan.
"Aktifitas ekonomi harus jalan, begitu juga dengan proses kegiatan belajar mengajar (KBM), kalau seperti ini negara akan lumpuh," terang Wihaji.