Para Relawan di Solo Ini Sisir Kucing Liar yang Terdampak Pandemi

Para Relawan di Solo Ini Sisir Kucing Liar yang Terdampak Pandemi

Kartika Bagus - detikNews
Senin, 25 Mei 2020 21:16 WIB
Relawan sisir kucing liar di sejumlah tempat di Solo, Senin (25/5/2020).
Relawan sisir kucing liar di sejumlah tempat di Solo, Senin (25/5/2020). (Foto: Kartika Bagus/detikcom)
Solo -

Sejumlah relawan pecinta satwa yang tergabung dalam Cat Lover Peduli Covid-19 menyisir sejumlah pasar tradisional di Solo. Relawan memberi makan dan memeriksa kesehatan kucing liar yang terdampak pandemi virus Corona (COVID-19).

Aksi ini diikuti beberapa relawan di antaranya dari Rudimeong, Suara Indonesia dan Exalos Indonesia. Mereka melakukan penyisiran di beberapa pasar tradisional di Kota Solo dan juga selter-selter kucing. Seperti di Pasarlegi Banjarsari, Pasar Tanggul, Dawung, Stabelan, Ngebrusan, Widuran, Gemblegan dan Bibis Wetan.

Di Pasarlegi Banjarsari, ada beberapa lokasi persinggahan kucing liar. Salah seorang pedagang di pasar darurat Pasarlegi, Kasni N (63) mengatakan di sekitar pasar banyak kucing-kucing liar yang biasanya berkumpul pada sore hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang biasa saya kasih makan ada tiga ekor, ya saya kasih semampu dan sepunyanya makanan saya. Kadang nasi dan ikan asin, kadang juga nasi dan kerupuk," ujarnya, Senin (25/5/2020).

Relawan sisir kucing liar di sejumlah pasar tradisional di Solo, Senin (25/5/2020).Relawan sisir kucing liar di sejumlah pasar tradisional di Solo, Senin (25/5/2020). Foto: Kartika Bagus/detikcom

Di tempat inilah kemudian para relawan menitipkan beberapa bungkus makanan kucing kepada Kasni agar diberikan kepada kucing-kucing yang biasa menyambangi lapak dagangannya.

ADVERTISEMENT

Salah seorang relawan pecinta kucing, Budi Hariyanto (51) mengatakan dirinya rutin memberi makan kucing liar tiap hari. Warga Stabelan, Banjarsari ini kerap memberikan makanan kepada kucing liar di daerah Monumen Banjarsari hingga ke Pasar Legi Solo.

"Saya biasanya memberi makan pagi dan sore, pagi sebelum berangkat kerja dan sore sepulang kerja," ujarnya.

Haryanto bekerja sebagai penjual makanan khas Solo, leker. Dia menyisihkan uang hasil jualan untuk membeli makanan kucing setiap harinya.

"Biasanya beli satu kilogram dalam sehari seharga Rp 25 ribu, keuntungan jualan leker Rp 100 ribu setiap hari," ujarnya.

Pegiat Cat Lover dari Rudimeong Solo, Hening Yulia (39) mengatakan banyak menerima laporan kucing-kucing meninggal karena mati kelaparan selama pandemi Corona ini.

"Di kampus, di pinggir jalan besar, di pasar. Banyak warung tutup, kampus libur, toko-toko juga tutup. Sehingga para kucing harus survive sendirian," ujarnya.

Meskipun terlambat, tambah Hening, para relawan mencoba bergerak dan menyisir lokasi kucing liar ini berkumpul mencari makanan.

"Dan pasar biasanya adalah tempat favorit kucing untuk mencari makanan yang tersisa dari para penjual. Kami akan seminggu sekali mencoba menyisir mencari kucing-kucing kelaparan ini," tambahnya.

Para relawan berharap agar masyarakat yang melihat kucing-kucing liar kelaparan agar melaporkan kepada mereka.

"Kami akan datang dan memberikan makanan semampu kami dan menjaga agar hewan-hewan ini tidak mati kelaparan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads