Heboh Banyak Balon Udara di Langit Solo hingga Yogya

Round-Up

Heboh Banyak Balon Udara di Langit Solo hingga Yogya

Andika Tarmy - detikNews
Senin, 25 Mei 2020 08:50 WIB
Penampakan benda misterius di langit Solo siang ini
Foto: Penampakan benda misterius di langit Solo, Minggu (24/5/2020). (dok.Istimewa)
Solo -

Sebuah video viral menggambarkan langit sekitar Kota Solo, Minggu (24/5/2020) siang. Video ini menjadi heboh karena terlihat benda misterius berwarna putih.

Dalam video tersebut, benda itu terlihat sangat kecil. Warga yang merekam kejadian tersebut sempat menghitung ada empat hingga delapan benda yang belum teridentifikasi itu.

Sejumlah warga membenarkan adanya kejadian tersebut. Salah satunya warga Sawit, Kabupaten Boyolali, Rahma, yang mengaku melihat langsung kejadian itu sekitar pukul 12.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya saya lihat di story WhatsApps teman-teman. Lalu saya cek ternyata masih terlihat. Keluarga saya juga lihat," kata Rahma saat dihubungi detikcom, Mingu (24/5/2020).

Warga Manahan, Solo, Teguh juga melihat dan merekam penampakan benda misterius itu. Bukan hanya empat, dia malah menghitung ada tujuh benda.

ADVERTISEMENT

"Dari medsos itu saya cek ternyata benar. Awalnya cuma lihat satu, tapi saya cek lagi ketemu tujuh. Bentuknya seperti huruf Y, di sisi lain mirip selongsong gitu aja," kata dia.

Fenomena ini terjawab setelah salah satu benda asing tersebut jatuh di wilayah Dukuh Jebugan, Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Setelah didekati, benda tersebut menyerupai lampion.

Heboh Benda Misterius di Langit Solo, Ternyata Balon Udara:

"Bahannya dari plastik transparan yang dirangkai dengan lakban. Bentuknya seperti lampion," ujar Paidi (41), salah satu warga Dukuh Jebugan, dihubungi detikcom.

Paidi menyebut warga Desa Dawung sempat kaget dengan penampakan benda-benda tersebut. Rasa penasaran warga terjawab setelah benda tersebut terbang semakin rendah hingga jatuh di area persawahan sebelah utara Dukuh Jebugan.

"Warga penasaran, karena di atas kan mengkilat terkena cahaya matahari. Tadi begitu turun langsung ditarik ke pinggir sama warga," imbuh Paidi.

Dia menyebut benda misterius itu mulai nampak di langit mulai tengah hari. Benda tersebut tampak melayang-layang dari arah timur ke barat. Kemudian salah satu benda itu jatuh pada pukul 11.30 WIB.

"Yang kelihatan di langit sekitar delapan buah. Kalau yang jatuh di sini hanya satu, yang lain terbang ke arah barat," katanya.

Benda yang menyerupai lampion itu kini disimpan di rumah warga Dukuh Jebugan, Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Temuan benda misterius di area persawahan Desa Dawung itu juga dibenarkan Camat Sambirejo Didik Purwanto. Didik menyebut benda mirip lampion itu terbuat dari plastik.

"Benda menyerupai bintang di langit ternyata sejenis balon plastik dengan perapian," kata Didik Purwanto.

Benda misterius di langit Solo ternyata juga ditemukan terjatuh Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dua benda misterius itu jatuh di dua titik berbeda yakni di Kecamatan Saptosari dan Kecamatan Girisubo.

Kepala Desa Ngloro, Kecamatan Saptosari, Heri Yulianto membenarkan hal tersebut. Heri menyebut siang tadi warga menemukan balon berbahan plastik jatuh di salah satu lapangan yang ada di Desa Ngloro.

"Jatuh di lapangan siang tadi. Terus waktu mendarat masih mirip seperti bola balon udara," kata Heri saat dihubungi wartawan.

Kejadian itu juga menyita perhatian warga Desa Ngloro. Namun, benda menyerupai balon tersebut langsung diamankan oleh Linmas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.

"Tadi langsung diamankan sama petugas dan setelah diamankan balon itu dibakar," ucapnya.

Penampakan benda misterius di langit Solo yang jatuh di GunungkidulPenampakan benda misterius di langit Solo yang jatuh di Gunungkidul, Minggu (24/5/2020). (dok.Istimewa)


Dihubungi terpisah, Kapolsek Girisubo Iptu Wasdiyanto juga membenarkan adanya benda misterius menyerupai balon yang jatuh di wilayah hukum Kecamatan Girisubo. Dia menyebut benda itu tepatnya jatuh di Desa Pucung.

"Balon yang jatuh itu tidak ada apinya. Ya hanya bentuk balon berukuran besar," ujarnya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) DIY Agus Riyanto sempat menduga benda itu merupakan bintang karena ada fenomena matahari lockdown atau penurunan aktivitas matahari.

"Kami awalnya menduga itu bintang karena hari ini disebut sebagai lockdown matahari. Hari ini bertepatan seperti yang dilansir LAPAN terjadi fase matahari seperti penjelasan di atas yang memungkinkan langit cerah," kata Agus saat dimintai konfirmasi detikcom.

Agus menyebut pihaknya memang tidak memantau benda-benda langit. Namun, penampakan benda misterius itu diakuinya memang bercahaya dan mirip bintang. Kemudian hari ini langit juga cerah dan ada fenomena matahari lockdown tersebut.

"Jika benar itu balon sebenarnya dari sisi penerbangan sangat berbahaya. Untungnya di masa pandemi COVID bandara no full operation," terangnya.

AirNav Indonesia akhirnya menerbitkan peringatan atau notice to airmen (Notam) terkait kemunculan benda misterius di langit yang ternyata balon udara. Pesawat diminta berhati-hati saat melintas di beberapa kawasan di Jawa Tengah.

"Tadi siang setelah ramai ada sesuatu di langit Solo, kita keluarkan Notam agar pilot juga berhati-hati saat melintas di Pekalongan dan Wonosobo," kata General Manager AirNav Indonesia cabang Solo, Dheny Purbo Hariyanto saat dihubungi detikcom.

Dia mengaku tidak dapat mengecek secara langsung benda apa yang terbang di langit Solo. Namun berdasarkan laporan masyarakat, diduga benda itu adalah balon udara.

"Soalnya kebetulan ini sedang tidak ada pesawat yang terbang, jadi tidak ada laporan ke kami. Daripada ambil risiko, kita keluarkan Notam saja," ujarnya.

Setelah benda misterius itu terjatuh di Sragen dan Gunungkidul baru diketahui benda itu merupakan balon terbuat dari plastik. AirNav pun mengingatkan agar masyarakat tidak menerbangkan balon udara.

"Kalau memang balon udara, pasti itu sangat mengganggu penerbangan. Untung hari ini tidak ada penerbangan," tuturnya.

Menurutnya, sudah setiap tahun masyarakat merayakan lebaran dengan menerbangkan balon udara. Namun dia meminta masyarakat tetap menjalankannya sesuai regulasi.

"Kan sebetulnya sudah ada aturannya. Boleh menerbangkan balon udara dengan ketinggian maksimum 150 meter, pakai tali," ujar Dheny.

(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads