Heboh Tantangan Siap Disuntik Corona, Saat Obrolan Pribadi Diviralkan

Round-Up

Heboh Tantangan Siap Disuntik Corona, Saat Obrolan Pribadi Diviralkan

Arbi Anugrah - detikNews
Sabtu, 23 Mei 2020 09:36 WIB
Status pria di Banyumas tantang disuntik Corona, Jumat (22/5/2020). (Tangkapan layar medsos)
(Tangkapan layar medsos)
Banyumas -

Sebuah screenshot atau tangkapan layar obrolan menghebohkan warga Banyumas. Seorang yang memakai akun Mas Black membuat pernyataan yang mempertanyakan peran tenaga kesehatan dalam menangani pendemi Corona. Dia juga menantang siap disuntik virus Corona. Ternyata itu adalah tangkapan layar dari obrolan pribadi yang diviralkan pihak lain.

Dalam screenshot tersebut tertulis jika seorang yang bernama Mas Black mempertanyakan kinerja tenaga medis dalam menangani pasien corona yang menurutnya tidak memberikan kontribusi apapun.

Dia memasang status foto petugas medis berpakaian APD lengkap dengan tagar #IndonesiaTerserah!!! #Kamimenyerah.

Kemudian dia menuliskan status dalam foto postingan di WhatsApp itu dengan tulisan, "Emang Lu ngapain? Mijitin pasien corona? Berlagak jadi garda terdepan tapi ga ada kontribusinya kok tiba tiba menyerah."

Melihat status yang bernada provokatif tersebut, kemudian salah satu temannya langsung membalas status tersebut. Sambil bertanya siapa yang dimaksud dalam statusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chat Kritik Nakes dan Minta Disuntik Corona, 'Mas Black' Minta Maaf:

ADVERTISEMENT



Dalam screenshot tersebut terlihat tulisan seolah-olah pemilik status tidak terima jika dinasehati oleh temannya itu, hingga pemilik status seakan menantang untuk menjadi kelinci percobaan dengan disuntik Corona.

"Nyong aku siap jadi kelinci percobaan. Silahkan suntik virus corona stadium empat. Kalau aku bisa bertahan dan hidup, semua jajaran dan pemerintahan yang menghambat dan bikin kebijakan yang memberatkan dan menggiring masyarakat untuk takut corona untuk mundur dari jabatannya," tulis pemilik status.

Bahkan, pemilik status juga memposting foto KTP dan SIM lengkap dengan alamatnya di Banyumas sebagai bukti dia siap disuntik virus Corona. Hingga postingan tersebut viral di media sosial Facebook dan Instagram.

Belakangan diketahui Mas Black yang menuliskan status tersebut adalah Adis Setianto, warga Banyumas. Kasus tersebut kemudian ditangani Polresta Banyumas. Adia lalu menjelaskan duduk perkara obrolan itu ke Satreskrim Polresta Banyumas.

Dalam keterangannya kepada polisi, Adis mengaku dia hanya merespons gambar seorang perawat dengan hastag #IndonesiaTerserah!!! #Kamimenyerah yang tersebar di sebuah grup. Obrolan itu terjadi di sebuah grup WhatsApp. Diakuinya bahwa obrolan itu hanya terjadi dengan E, salah satu anggota grup.

Setelah menanggapi unggahan itu, Adis mengakui sempat membuat tantangan untuk disuntik virus Corona. Namun itu dilakukan dalam bingkai kelakar.


Namun obrolan pribadinya berdua dengan E itu kemudian viral di Facebook. Screenshot obrolan mereka berdua dibagikan ke grup perawat Indonesia dan dibagikan ke lebih dari 1.000 kali, hingga akhirnya viral di Facebook dan Instagram.

"Makanya dia kaget, itu kan obrolan berdua kok jadi viral begini, makanya tadi dia datang ke kita (Satreskrim) untuk klarifikasi. Dia mengaku salah, mungkin maksudnya guyonan, apalagi sudah saling kenal, bukan hal yang serius apalagi itu hanya chat berdua, bukan di forum," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas, AKP Berry.

Adis kemudian membuat video permintaan maaf dan klarifikasi. Dia kembali menegaskan bahwa chat tersebut bersifat pribadi dan tidak ada maksud untuk disebar ke publik. Isi chat tersebut di-sreenshot dan diposting tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari saya.

Pihak Kepolisian Polresta Banyumas selanjutnya juga berencana akan memanggil E, yang merupakan teman chat Mas Black atau Adis Setianto. Hal tersebut dilakukan untuk mendengarkan keterangan E terkait viralnya screenshot obrolan mereka berdua.

Polisi pun mengingatkan agar tak sembarangan melakukan screenshot percakapan pribadi. AKP Berry juga menyebut menyebarkan obrolan pribadi tersebut tanpa izin berpotensi terjerat UU ITE. "Kadang kan kita hal hal begitu suka kita sreenshot, omongan siapa suka di-sreenshot, itu tidak boleh melanggar ITE dan diatur ada pidananya," ucapnya.

Halaman 2 dari 3
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads