Pandemi virus Corona atau COVID-19 menginspirasi Murtini (45) menciptakan batik dengan motif Corona. Batik tulis ini cukup diminati pasar.
Ide pembuatan batik motif Corona ini, muncul saat jumlah penderita di Indonesia kian bertambah hingga ke Kulon Progo. Dari keprihatinan inilah Murtini menuangkan idenya ke dalam motif batik.
"Hanya butuh waktu dua pekan untuk menuangkan ide sampai pembuatan batik ini," kata Murtini di Galeri Sembung Batik, Dusun Sembungan Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kulonprogo, Jumat (22/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai dengan namanya, batik Corona ini juga menonjolkan motif virus dari bentuk utuh hingga pecah menjadi partikel usai terkena air dan lenyap di udara. Murtini menggoreskan batik Corona ini dengan apik.
"Motif utamanya memang tetap dengan bentuk virus dan ini termasuk batik kontemporer," ujarnya.
Hingga saat ini sudah ada puluhan batik motif corona yang terjual, baik via online maupun pengunjung yang datang langsung ke galeri miliknya. Murtini menjual selembar kain batik tulis Corona itu dengan harga Rp 350 ribu per potong dengan lima pilihan warna.
"Konsumen juga bisa pesan untuk warna atau kombinasi desain," jelasnya.
Pemilik Sembung Batik ini mengaku pandemi Corona juga membuat usahanya ikutan lesu. Beruntung banyak pembeli datang dari online sehingga semua pekerjanya tidak ada yang dirumahkan.
"Perajin yang ada adalah keluarga kita. Kalau kita rumahkan mereka mau makan apa," ujar suami Murtini, Girin.