Rio Ngaku Nekat Mudik ke Solo Jalan Kaki dari Cibubur Gegara Di-PHK

Rio Ngaku Nekat Mudik ke Solo Jalan Kaki dari Cibubur Gegara Di-PHK

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Senin, 18 Mei 2020 16:59 WIB
Pemudik jalan kaki Cibubur-Batang, Maulana Arif Budi Satrio di Grha Wisata Niaga, Solo, Senin (18/5/2020).
Foto: Pemudik jalan kaki Cibubur-Batang, Maulana Arif Budi Satrio di Grha Wisata Niaga, Solo, Senin (18/5/2020). .(Istimewa)
Solo -

Maulana Arif Budi Satrio (38) atau Rio nekat mudik dari Jakarta menuju kampung halamannya di Solo dengan berjalan kaki. Dia nekat mudik setelah perusahaannya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadapnya.

Pria yang sebelumnya bekerja sebagai sopir itu khawatir tidak bisa bertahan hidup di Jakarta. Sebab selain di-PHK, dia juga tak mendapatkan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR).

"Tanggal 8 Mei diumumkan semuanya harus diberhentikan, di-PHK. Semua diberhentikan," kata Rio saat ditemui di rumah karantina Grha Wisata Niaga Solo, Senin (18/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasibnya semakin terkatung-katung karena dia juga tak memperoleh program bantuan dari pemerintah. Sebab, hanya warga ber-KTP Jakarta yang mendapatkan bantuan.

"Saya belum digaji, tidak dapat THR. Kami di sana tidak dapat bantuan tunai," ujar Rio.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku jalan kaki merupakan satu-satunya cara untuk pulang ke Solo. Dia sempat membeli tiket bus senilai Rp 500 ribu, namun urung pulang kampung.

"Saya sudah beli tiket bus Rp 500 ribu, tapi yang datang malah Elf. Ya saya tidak mau," ujar dia.

Tak kurang akal, dia juga mencoba pulang dengan meminjam mobil pribadi. Namun, setiba di jalan tol Cikarang dia disetop dan diminta putar balik.

Akhirnya, dia nekat berjalan kaki mulai 11 Mei 2020. Sampai di Kabupaten Batang, dia lalu dijemput kawannya sesama sopir bus. Kemudian dia tiba di Solo pada 15 Mei 2020.

"Setiap malam saya istirahat di SPBU. Kalau nggak ya tidur di warung-warung yang biasa dikunjungi sopir truk," kata warga Sudiroprajan, Jebres, Solo ini.

Saat sampai di Gringsing, Batang, aksinya diketahui kawan-kawannya sesama sopir dari Pengemudi Pariwisata Indonesia. Dia pun tak boleh jalan kaki dan diantar naik bus hingga Solo.

(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads