'Ngrabuk Nyawa', Eksperimen Seniman Solo Hadapi Pandemi COVID-19

'Ngrabuk Nyawa', Eksperimen Seniman Solo Hadapi Pandemi COVID-19

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 13 Mei 2020 03:45 WIB
Geladi resik konser Ngrabuk Nyawa di Rumah Banjarsari Solo, Selasa (12/5/2020).
Geladi resik konser Ngrabuk Nyawa di Rumah Banjarsari Solo, Selasa (12/5/2020). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Pandemi virus Corona (COVID-19) telah melumpuhkan sektor seni pertunjukan. Namun seniman Rumah Banjarsari Solo tak tinggal diam dengan menggelar konser 'Ngamen Onlen: Ngrabuk Nyawa'.

Konser yang digawangi komposer Gondrong Gunarto itu akan digelar Rabu (13/5/2020). Pentas musik dan tari kontemporer itu akan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Rumah Banjarsari pukul 20.00 WIB.

Direktur Rumah Banjarsari, Zen Zulkarnaen, mengatakan konser tersebut adalah sebuah eksperimen para seniman terhadap media pertunjukan baru, tanpa penonton, bahkan digelar swadaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini masih eksperimen. Bagaimana kita mendefinisikan ulang pertunjukan di era COVID-19, bahkan pasca-COVID-19," kata Zen di sela-sela geladi resik di Rumah Banjarsari, Selasa (12/5/2020).

Rumah Banjarsari membuka donasi selama pertunjukan berlangsung. Hasil dari donasi tersebut, 80 persen akan digunakan untuk membiayai produksi konser, sisanya untuk lumbung pangan komunitas Rumah Banjarsari.

ADVERTISEMENT

"Kita ada program Lumbung Solidaritas. Ini upaya kita karena seniman sangat terdampak COVID-19. Dengan lumbung pangan ini kita harapkan mereka tetap bisa bertahan di tengah kondisi ini," ujar dia.

Sementara itu, Gunarto mengatakan akan membawakan tiga karyanya dalam pentas selama 30 menit itu, yakni Salju, Lebur dan Dukkha. Tiga lagu itu dipilih karena cocok dengan kondisi saat ini yang tidak menentu.

"Ketiganya bersifat kontemplatif. Liriknya mungkin bisa masuk di masa yang semua orang mungkin gelisah. Bagaimana orang depresi tapi orang harus terus bergerak," kata Gunarto.

Beberapa seniman yang turut serta dalam pentas tersebut ialah Tutut Tutty, koreografer yang juga menjadi penyanyi utama. Kemudian ada Gempil Rano Prasetyo, Agus Pras Ireng, Adam Lanu Guana, Gembyang Abad Enggal, Sigit Pratama, Daeng Misbach, Danang Pamungkas dan Dewi Galuh Sinta Sari.

Dia berharap konser tersebut akan menjadi solusi bagi seniman. Tidak menutup kemungkinan, konser serupa akan digelar secara berkala.

"Mungkin saja nanti ada gelombang kedua. Sekarang saya artisnya, mungkin nanti gantian dengan teman-teman lainnya," tutupnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads