Tak Bisa Pentas Saat Pandemi, Seniman Solo Bikin Lumbung Pangan

Tak Bisa Pentas Saat Pandemi, Seniman Solo Bikin Lumbung Pangan

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 13 Mei 2020 02:31 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Solo -

Insan seni pertunjukan menjadi salah satu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Di Solo, para seniman dalam komunitas Rumah Banjarsari berswadaya membuat lumbung pangan sebagai antisipasi jika wabah masih berlangsung dalam jangka waktu lama.

Di masa seperti ini, banyak seniman yang terpaksa beristirahat. Tak ada lagi konser hingga hajatan yang menghadirkan panggung hiburan karena adanya larangan pengumpulan massa.

Direktur Rumah Banjarsari, Zen Zulkarnaen, mengatakan lumbung pangan merupakan salah satu solusi agar anggota komunitasnya bisa bertahan diterpa dampak COVID-19.

"Kita bikin gerakan Lumbung Solidaritas dengan mengumpulkan bahan makanan. kalau teman-teman butuh, didistribusikan," ujar Zul saat ditemui di Rumah Banjarsari Solo, Selasa (12/5/2020) malam.

Bahan makanan yang dikumpulkan di lumbung pangan, kata dia, bisa dikumpulkan dari banyak sumber. Bahan pangan hanya didistribusikan bagi anggota komunitas.

"Seperti lumbung desa ya hanya untuk mencukupi masyarakat desa itu. Kita juga sama. Tapi saat kita berlebih juga bisa mendistribusikan kepada orang lain, namun tidak secara acak," ujar dia.

Gerakan tersebut sebetulnya sudah digagas sejak lama namun belum terealisasi. Dengan adanya wabah virus Corona, mereka tak perlu berpikir panjang dan segera menjalankan program itu.

Sementara itu, salah satu seniman Rumah Banjarsari, Gondrong Gunarto, membenarkan bahwa banyak anggota komunitas yang tak lagi mendapatkan penghasilan di masa sulit ini. Dia pun menceritakan banyak jadwalnya pentas harus ditunda, bahkan dipastikan batal.

"Bulan Juni ini saya ada jadwal di Prancis, tampil dengan Ghost Gamelan. Tapi batal karena di sana lockdown," ujar komposer musik itu.

Mereka pun saat ini sedang bereksperimen menggelar konser musik via daring dengan membuka donasi. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk biaya produksi dan sebagian untuk lumbung pangan.

"Nanti 20 persen untuk lumbung pangan, 80 persen untuk biaya produksi dan honor pemain dan kru," tutupnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads