Wakil Wali Kota Tegal Jumadi menyebut wilayahnya saat ini nol kasus pasien positif virus Corona (COVID-19). Oleh sebab itu, Pemkot Tegal berencana melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Jumadi mengatakan, sejak diberlakukan PSBB dua pekan lalu, warga Kota Tegal tidak ada lagi yang terjangkit COVID-19. Data per 7 Mei 2020, Gugus Tugas COVID-19 melaporkan tidak ada lagi pasien positif COVID-19.
"Terakhir, dari satu orang yang positif COVID-19, saat ini sudah sembuh sehingga Kota Tegal saat ini nol kasus positif. Untuk kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), grafiknya juga terus menurun," ungkap Jumadi di Balai Kota Tegal, Selasa (12/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jumadi, PSBB telah membuat masyarakat Kota Tegal menjadi disiplin. Meski awalnya banyak menuai protes dan pelanggaran, namun saat ini masyarakat sudah patuh dan melaksanakan PSBB dengan baik.
![]() |
"Awalnya banyak pelanggaran masyarakat, baik yang tidak pakai masker, berkerumun dan lainnya masih tinggi. Namun di minggu kedua PSBB, jumlahnya terus menurun dan masyarakat semakin tertib," ujar Jumadi.
"Kami akan longgarkan PSBB. Rencana 15 Mei mulai dibuka beberapa akses jalan untuk membangkitkan lagi roda perekonomian. Namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Jumadi.
Sementara itu, data terakhir yang dikeluarkan Pemkot Tegal, warga Kota Tegal yang terinfeksi Corona sebanyak tiga orang. Satu meninggal dunia dan dua lainnya dinyatakan sembuh.
Pasien terakhir yang sembuh yakni seorang laki-laki berusia 56 tahun, warga Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Dia dinyatakan positif COVID-19 pada 16 April lalu.
Jumadi menambahkan, meski telah membawa perubahan positif, Pemkot masih mengevaluasi sejumlah hal untuk ke depannya. Di antaranya antisipasi pemudik dari zona merah dan aktivitas berkerumun masyarakat.