Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso ternyata mengalami masa susah di waktu kecilnya. Hidup prihatin dia lalui bersama kedua orang tua dan sembilan saudara kandungnya.
Sejak kecil, Djoko tinggal di Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Bapaknya seorang guru ibunya ibu rumah tangga.
"Anak bapak itu ada 10. Kalau pengin jadi 'orang' harus prihatin semua. Kadang makan nasi kadang nggak," kata adik Djoksan, Tutik Suyono (63) kepada wartawan di rumah Kampung Baru, Solo, Minggu (10/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencukupi kebutuhan hidup, Djoko dan adik-adiknya ikut membantu dengan cara berjualan. Saat bulan puasa seperti ini, Djoko kecil selalu berjualan kartu lebaran.
"Puasa, mendekati lebaran gini, mereka berdua (Djoko dan adik nomor duanya) beli kartu ucapan di kantor pos, lalu dijual di Sriwedari," ujar Tutik.
Anak ke-4 dari 10 bersaudara itu mengaku bangga dengan kedua orang tuanya. Meski hidup penuh kesulitan materi, anak-anaknya kini dapat hidup sukses.
"Yang hebat itu bapak saya. Guru zaman dahulu berapa gajinya, ibu di rumah, anak 10. Tapi semua anaknya mampu jadi orang," ujar dia.
Mendapatkan kabar wafatnya sang kakak tercinta, Tutik mengaku tak kuasa menahan tangis. Sebab sosok Djoko Santso baginya sudah seperti pengganti orang tuanya yang telah tiada.
"Sejak zaman dahulu itu beliau concern sekali sama keluarga. Beliau memikirkan keponakan-keponakan yang belum selesai. Keluarga yang belum menikah, silakan, beliau mau jadi wali," tutupnya.