Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Para lansia di Desa Kaibahan, Kesesi, Kabupaten Pekalongan, memanfaatkan malam Ramadhan dengan belajar mengaji Al-Qur'an di musala desa setempat. Satu per satu huruf dihafal dalam terbata dan segala keterbatasannya.
Semangat para lansia ini patut diacungi jempol. Tidak sedikit, para lansia ini terbata dan terdiam sejenak lantaran kesulitan dalam menghafal. Di saat inilah mereka saling canda karena keterbatasan daya ingat.
Berkurangnya penglihatan dan pendengaran sebagian dari mereka, justru menjadi cambuk bagi para lansia ini untuk terus bersemangat belajar. Dengan dituntun seorang ustaz di Musala Hidayatul Mubtadi'in, mereka menghafal satu demi satu huruf Hijaiyah. Sebagian kecil dari para lansia ini baru kali pertama berkesempatan belajar membaca huruf Al-Qur'an.
![]() |
Kasdani (69) mengaku dirinya merasa senang dengan belajar membaca dan menulis huruf hijaiyah. Kasdani yang setiap harinya di sawah ini, bercita-cita tahun depan sudah bisa bertadarus membaca Alquran hingga selesai (khatam).
"Umur saya kalau tidak salah 69 tahun. Iya belajar mengaji biar pintar untuk bekal pulang nanti," kata Kasdani kepada detikcom. "Mudah-mudahan saya sehat, agar bulan puasa tahun depan sudah bisa lancar membaca Al-Qur'an," lanjutnya.
Kasdani tidak sendirian. Ada belasan lansia yang ikut belajar membaca Al-Qur'an. Namun karena social distancing, rombongan belajar membaca ini dibagi menjadi dua dengan jadwal bergantian.
![]() |
Ustaz Atiquddin, selaku pengajar, membatasi para peserta mengaji lantaran sedang terjadinya wabah pandemi virus Corona. Dia hanya memperbolehkan para peserta mengaji yang mayoritas lansia yang tinggal di sekitar tempat ibadah dan tidak memiliki riwayat perjalanan dari kota zona merah.
"Untuk saat ini kita bagi rombongan belajar agar tidak terjadi kerumunan banyak orang," ucap Ustaz Atiq.
![]() |
Atiquddin mengakui mengajar mengaji para lansia berbeda dengan mengajar anak-anak. Kendalan faktor usia, menurunnya fungsi penglihatan, pendengaran dan daya ingat menjadi tantangan kita tersendiri. Namun Atiq bangga dengan semangat para lansia tersebut.
"Saya pribadi bangga pada mereka, yang meminta sendiri untuk diajari membaca," katanya.
Usai mengaji, mereka juga diajarkan ilmu agama dengan cara mengobrol santai. Mereka diajarkan tata cara salat, menjalankan puasa serta hal-hal yang membatalkan puasa.