Penyekatan kendaraan yang masuk ke Kota Semarang dilakukan dalam rangka Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) non-PSBB. Ternyata masih cukup banyak pengendara dari luar Kota yang 'menyerbu' masuk Semarang.
Penyekatan digelar saat jam sibuk mulai pukul 07.00 WIB oleh petugas kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP. Kegiatan tersebut dilakukan di sekitar Penggaron yang berbatasan dengan Demak, tepatnya sebelum Transmart jika dari arah timur.
Baik pengendara motor maupun mobil dihentikan untuk diperiksa dan dicek suhu tubuh, dan beberapa diminta putar balik dengan berbagai alasan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang Endro P Martanto mengatakan ada pengendara motor yang ternyata demam, ada yang 38 derajat Celsius, bahkan 40 derajat Celsius. Ada yang langsung ditangani medis dan ada yang memilih pulang ke rumah.
"Ada yang 40 dan 38 (derajat Celsius). Ada yang putar balik, ada yang langsung ditangani medis. Kalau semua di sini tidak cukup tempatnya," kata Endro di lokasi, Rabu (29/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak juga video Cegah Pemudik Bandel, Polisi Periksa Truk Berpenutup di GT Cikampek:
Dari pantauan di lokasi, Endro mengatakan banyaknya pengendara yang masuk merupakan pekerja yang datang dari luar kota, padahal sebelumnya Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta pabrik dan pemilik usaha mengatur lagi jam kerja di masa PKM.
"Lihat observasi, ini pekerja dari luar Semarang, baik di perusahaan maupun tempat lain. Pemerintah sudah berharap ada pengaturan di perusahaan, ini kondisi arus lalu lintas masih biasa," jelasnya.
![]() |
Penyekatan tersebut berlangsung 1 jam dan ternyata membuat kepadatan sekitar 1 kilometer. Setelah itu, lalu lintas kembali lancar dan penyekatan tetap dilakukan meski tidak seketat saat jam sibuk.
"Kemacetan sebuah konsekuensi, tapi kami semaksimal mungkin turun ke masyarakat dan yang kena macet diberi tahu bahwa ada pemeriksaan. Tapi ada yang tidak sabar dan dia melawan arus. Kita akan lakukan ini setiap hari," kata Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi.
"Ini tidak hanya di perbatasan, tapi juga di dalam kota," imbuhnya.