Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (Dinsos P3A dan KB) Pemkab Klaten mengakui ada kesalahan dalam penempelan stiker bergambar Bupati Klaten Sri Mulyani pada botol hand sanitizer. Dinas berjanji kasus serupa tidak akan terulang di kemudian hari.
"Yang penting itu (hand sanitizer) untuk pembelajaran. Karena itu kesalahan ya tidak akan terulang lah," kata Kepala Dinsos P3A dan KB Pemkab Klaten, Much Nasir, Selasa (28/4/2020).
Nasir mengungkapkan meskipun jadi kontroversi, botol hand sanitizer berstiker Bupati itu tidak akan ditarik. Sebab sudah terlanjur diserahkan kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau menarik bagaimana to. Kan sudah diserahkan ke masyarakat," ujarnya.
Nasir menyebut jumlah hand sanitizer berstiker Bupati Sri Mulyani jumlahnya tidak banyak. Hanya sekitar 100 botol.
"Jumlahnya tidak banyak dan hanya sekitar 100. Seperti yang saya tunjukkan kemarin itu," sebut Nasir.
Menurutnya, jumlah bantuan hand sanitizer masih banyak. Ada dua jenis hand sanitizer, yaitu botol ukuran 100 ml dari Bupati Sri Mulyani dan ukuran 60 ml dari Kemensos.
"Dua jenis itu ukurannya beda. Jadi stikernya kan tidak nyambung blas karena memang kekeliruan tetapi tetap tidak akan kita tarik," pungkas Nasir.
Diberitakan sebelumnya, botol hand sanitizer berstiker Bupati Klaten Sri Mulyani viral dan sempat menjadi trending topic di Twitter. Bupati Sri Mulyani mengakui ada kekeliruan penempelan stiker dan telah meminta maaf.