Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menelusuri warganya yang menjadi santri di Ponpes Al Fatah Temboro, Magetan. Delapan santri telah diperiksa rapid test, hasilnya satu di antaranya reaktif.
"Kami melakukan pemeriksaan rapid test kepada delapan santri Temboro yang ada di Kabupaten Sragen. Dari delapan orang yang kita periksa itu, satu orang reaktif, sisanya nonreaktif," ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui di ruang transit kompleks Sekretariat Daerah Sragen, Kamis (23/4/2020).
Yuni mengatakan pihaknya cukup kesulitan untuk memastikan jumlah warga Sragen yang menjadi santri di Ponpes Temboro. Namun pihaknya telah menugaskan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen untuk melakukan penelusuran karena menjadi klaster baru penyebaran virus Corona (COVID-19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlahnya ini yang sedang kita identifikasi. Kalau yang (klaster) Gowa kita sudah tahu jumlah pastinya. Kalau yang ini sedang kita sisir," terang Yuni yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sragen ini.
Dari penelusuran yang sudah dilakukan sampai saat ini, baru delapan santri Temboro yang ditemukan. Petugas pun langsung melakukan rapid test terhadap santri-santri tersebut.
"Semuanya kooperatif. Satu santri yang hasil rapid test-nya reaktif berasal dari Kecamatan Sambirejo," imbuhnya.
Baca juga: Begini Suasana Hari Pertama PSBB Kota Tegal |
Yuni juga mengimbau santri Temboro asal Sragen yang masih di pondok pesantren agar tidak pulang dulu. Pihaknya meminta para santri untuk melakukan karantina mandiri.
"Kalau memang ada yang pulang, langsung hubungi dulu DKK atau puskesmas setempat. Kita rapid test dulu," pinta Yuni.