Dinas Kesehatan Sleman melakukan rapid test terhadap takmir dan jemaah Masjid Jami' Al-Ittihaad yang menjadi lokasi tempat berkumpulnya 15 warga negara asing (WNA) asal India. Rapid test dilakukan hari ini.
"Iya, takmir masjid dan warga yang sering ibadah di masjid tersebut juga kami lakukan rapid test," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo kepada wartawan melalui pesan singkat, Rabu (22/4/2020).
Dari 14 orang yang menjalani rapid test, 6 orang di antaranya menunjukkan hasil reaktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 14 orang 6 di antaranya menunjukkan hasil reaktif," ujarnya.
Joko menjelaskan, karena hasil tes itu reaktif, selanjutnya akan dilakukan swab. Untuk saat ini keenam warga telah diisolasi di rumah sakit (RS).
"Besok akan kami swab tenggorok. Saat ini 4 orang isolasi di RSI PDHI Kalasan, 2 di RSUD Sleman," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 WNA asal India yang tinggal di sebuah masjid di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjalani rapid test. Hasilnya, 9 orang di antaranya lanjut menjalani tes swab virus Corona atau COVID-19.
"Yang jemaah WN India kemarin ada 15 yang dites, 9 di antaranya reaktif sehingga tadi dilanjutkan pengambilan swab tenggorok di RSA UGM," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo saat dihubungi wartawan, Rabu (22/4).
Joko mengungkap rapid test terhadap 15 orang tersebut dilakukan kemarin. Sedangkan tes swab terhadap 9 orang di antaranya dilaksanakan hari ini.
"Swab dilakukan hari ini. Setelah swab 9 orang itu dirawat di RSPAU Hardjolukito. Mereka saat ini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP)," jelasnya.
Sedangkan enam orang yang hasil rapid test-nya negatif, kata Joko, kini ditempatkan di shelter isolasi yang disediakan Pemkab Sleman.
(rih/mbr)