Kasus Corona di Boyolali Bertambah, 1 di Antaranya Peserta Ijtima Gowa

Kasus Corona di Boyolali Bertambah, 1 di Antaranya Peserta Ijtima Gowa

Ragil Ajiyanto - detikNews
Rabu, 22 Apr 2020 17:23 WIB
Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina, menyampaikan update kasus Corona, Rabu (22/4/2020).
Foto: Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina, menyampaikan update kasus Corona, Rabu (22/4/2020). (Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Kasus virus Corona atau COVID-19 di Boyolali bertambah dua, menjadi enam orang. Salah seorang di antaranya merupakan peserta Ijtima di Gowa, Sulsel pada Maret lalu.

"Perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali, per hari ini tanggal 22 April pukul 14.10 WIB, posisi Boyolali saat ini kasus positif COVID-10 ada 6 orang. Jadi meningkat dua orang dibandingkan data kemarin," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (22/4/2020).

Tambahan dua pasien positif terpapar virus Corona tersebut yakni pasien perempuan berinisial SBK, warga Kecamatan Teras, Boyolali. Saat ini SBK dirawat di salah satu rumah sakit di Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ny SBK ini beda kontak dengan pasien positif asal Teras yang disampaikan kemarin (Ny S). Beda jalur penularan," kata Lina, panggilan akrabnya.

Kemudian tambahan kasus kedua yaitu pasien berinisial DH, laki-laki (34) berasal dari Kecamatan Andong, Boyolali. DH kini dirawat di rumah sakit di Purworejo.

ADVERTISEMENT

Lina menyebutkan dari hasil tracking, DH memiliki riwayat mengikuti Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan. Meskipun ber-KTP Boyolali, DH diketahui berpindah-pindah.

Lebih lanjut Lina menyebutkan ada 4 jalur penularan dari hasil tracking enam pasien virus Corona di Boyolali. Klaster pertama yaitu klaster dari kapal (pelayaran). Dari klaster tersebut ada tiga orang, yaitu BK, TS dan Ny S. BK dan TS diketahui bekerja di pelayaran dan pulang dari Surabaya. Kemudian pasien Ny S, suaminya bekerja di bidang pelayaran di Surabaya.

"Maka, suami Ny S ini akan kami lakukan rapid test dan tes swab. Sekarang sudah dilakukan karantina," jelasnya.

Kedua yaitu klaster Gowa. Dari klaster ini yakni seorang pasien terbaru virus Corona dari Kecamatan Andong berinisial DH. Dinas Kesehatan yang melakukan tracking menemukan riwayat bahwa DH juga mengikuti kegiatan Ijtima di Gowa, Sulsel.

"Namun awalnya dia (DH) tercatatnya itu sebagai pelaku perjalanan saja dan kondisinya masih sehat. Tapi ternyata sekarang dinyatakan positif dan berada di luar Kabupaten Boyolali," imbuh dia.

Ketiga, lanjut Lina, yaitu klaster Solo untuk pasien inisial JS asal Kecamatan Ngemplak. JS diperkirakan tertular virus Corona di Solo. Sebab pasien JS selama ini mobilitasnya di sekitar Solo.

"Yang terakhir (keempat) itu kita sebut klaster Jakarta. Ny SBK dari Kecamatan Teras sebelum sakit punya riwayat perjalanan ke Jakarta," papar Lina.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rilis yang disampaikan Selasa (21/4) kemarin, warga Boyolali yang dinyatakan positif Corona ada 4 orang. Empat pasien tersebut yakni berinisal BK (53), jenis kelamin lak-laki asal Kecamatan Simo; JS (43), laki-laki warga Kecamatan Ngemplak dan S (54), perempuan asal Kecamatan Teras. Ketiganya dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali. Sedangkan seorang lagi, yakni TS, laki-laki juga berasal dari kecamatan Simo, dirawat di rumah sakit di Solo.

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads