Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat pemberian insentif bagi para perantau efektif mengurangi jumlah pemudik. Selain itu, para perantau yang rela tidak mudik saat pandemi Corona ini menurutnya layak disebut pahlawan.
Ganjar meminta pemudik tidak dianggap sebagai penjahat. Dia menyebut larangan mudik yang bakal diberlakukan pada 24 April lusa itu patut disosialisasikan agar tidak terjadi lonjakan pemudik dalam dua hari ke depan.
"Jangan kita seperti ngejar buron, jangan. Yang dilakukan adalah setelah presiden melarang, ya mengedukasi mereka, kasih insentif. Buat saya mereka adalah pahlawan karena mereka mengorbankan dirinya tidak pulang, rasa rindu dikubur, mungkin laparnya ditahan, rekoso-nya diempet (deritanya ditahan) dan sebagainya, ini menurut saya pengorbanannya," kata Ganjar kepada wartawan, Rabu (22/04/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar juga sudah melakukan pendataan para perantau asal Jateng di Jabodetabek sejak awal April. Khususnya saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan, agar warganya di perantauan mendapatkan bantuan. Dia berharap pemberian insentif tidak lagi sesuai KTP, namun lokasi zona merah.
"Maka insentifnya ayo didata, jangan lihat KTP-nya, jangan lihat sukunya, jangan lihat agamanya, yang sudah ada minimal di zona merah seperti di Jabodetabek," terangnya.
Ganjar menilai pemberian insentif perlu dibagikan kepada warga perantau yang pendapatannya harian. Terlebih selama pandemi Corona ini, banyak pekerja sektor informal yang perekonomiannya terpukul.
"Banyak pertanyaan ke saya hampir tiap hari, 'Pak saya nggak pulang oke pak, tapi yang kasih makan siapa pak, saya buruh harian, saya ojol, saya pedagang yang duitnya dapatnya hari itu aja'. Kalau ini bisa didata maka ini akan selesai, kalau butuh gotong-royong yuk kita rapat gotong-royong," pintanya.
Sementara itu, Pemprov Jateng mencatat bulan April ini sudah 565.965 perantau yang mudik ke Jateng menggunakan transportasi umum. Fluktuasi jumlah penumpang juga menurun di berbagai moda transportasi.
"Ini lima besar terbanyak (pemudik yang datang). Brebes 76.016, Banyumas 73.463, Pemalang 58.517, Kabupaten Tegal 48.826, Wonogiri 43.100," ujar Ganjar.