Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah memeriksa fenomena gelembung gas yang muncul di Sungai Tangsi, Dusun Drojojan, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Apa hasil analisis sementara Dinas ESDM?
"Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah telah meninjau munculnya gas di Sungai Tangsi, Sabtu (18/4). Mereka menyampaikan hasil kajian, rekomendasi dan saran," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Senin (20/4/2020).
Sebagaimana laporan dari ESDM berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Sriwedari, terang Edy, tanda-tanda kemunculan gas itu diketahui pada Selasa (14/4) dengan gejala munculnya gelembung udara. Kemudian, Jumat (17/4), seorang anak mencoba menyalakan api di sekitarnya dan ternyata gas itu menyala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas dasar tersebut ESDM melakukan analisa kejadian yang terjadi di bagian hulu Sungai Tangsi. Lokasi kejadian itu berada di bendungan yang dibangun pada zaman Belanda. Daerah tersebut memungkinkan menjadi area tertumpuknya material organik yang terbawa oleh aliran sungai.
"Menurut analisa dari ESDM, beban sedimentasi yang terjadi pada aliran sungai memberikan tekanan pada tumpukan material organik pada dasar sungai sehingga terbentuk gas," ujar Edy.
Dinas ESDM kemudian memberikan sejumlah rekomendasi atas kemunculan gas misterius itu. Salah satunya membuat garis pembatas untuk mengamankan agar semburan gas tidak untuk bermain. Kemudian, potensi gas untuk dikelola lebih lanjut.
ESDM juga memberikan saran agar kejadian tersebut secara berkala dilakukan pemantauan untuk monitoring dan kandungan gasnya. Kemudian, jika terjadi perkembangan signifikan agar melaporkan kepada pemerintah desa dan kecamatan.
"Jika saat aliran sungai sedang surut dan titik semburan gas tidak terendam sebaiknya di bakar (dinyalakan api) sehingga tidak meracuni dan bisa segera turun tekanan gas tersebut," kata Edy.