Seorang pasien positif virus Corona (COVID-19) asal Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah meninggal. Pasien berusia 75 tahun tersebut meninggal saat menjalani karantina mandiri di rumahnya.
Pasien yang meninggal itu memiliki riwayat perjalanan ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mengikuti kegiatan Ijtima Dunia. Pasien ini dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil swab yang diumumkan Jumat (10/4) lalu.
"Iya, meninggal sore tadi pukul 16.00 WIB. Yang bersangkutan kan sudah 14 hari diisolasi di RSUD Karanganyar, terus hasilnya baik, fisik bagus, lalu minta izin pulang. Sehari di rumah, hasil swab keluar positif, lalu kita isolasi di rumah sambil menunggu jadwal swab ulang," kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono saat dihubungi wartawan, Kamis (16/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuli, sapaan akrab Juliyatmono mengatakan, setelah memastikan pasien tersebut melakukan isolasi di rumah, tim Gugus Tugas COVID-19 kemudian memberitahu kondisi tersebut kepada warga sekitar. Yuli menghitung sedikitnya 55 jiwa di lingkungan sekitar pasien tersebut juga dikenakan karantina mandiri sebagai langkah pengamanan.
"Senin kemarin jadwalnya kan cek ulang. Kita jemput, kita bawa ke RSUD Karanganyar. Setelah itu diperiksa, di-swab lagi," kata Yuli.
Usai dilakukan swab ulang, yang bersangkutan kembali minta izin untuk pulang dan melakukan karantina mandiri. Petugas akhirnya memberikan izin, karena yang bersangkutan mengancam mogok makan jika tidak diizinkan pulang.
"Kalau nekat dipaksa isolasi di rumah sakit, dia tidak mau makan. Karena dulu waktu minta pulang itu juga protes nggak mau makan," terang Yuli.
Yuli melanjutkan, proses pemakaman akan dilakukan malam ini. Pemakaman akan dilakukan petugas pemakaman RSUD Karanganyar dengan protokol COVID-19.
"Dimakamkan di makam kampung. Masyarakat sudah dikondisikan, bahkan membantu penggalian liang lahat," imbuhnya.
Sementara terkait 55 jiwa yang diberlakukan isolasi mandiri, Yuli masih akan melihat dulu situasi psikologis lingkungan usai meninggalnya pasien positif Corona tersebut.
"Yang tentu harus dijaga adalah istrinya. Segera harus kita ditindaklanjuti. Dalam waktu dekat akan kita lakukan swab," pungkasnya.
Sebelumnya, Yuli menyampaikan dua warganya dinyatakan positif virus Corona. Satu orang merupakan warga Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang dan seorang lainnya warga Desa Paulan, Kecamatan Colomadu.
Menurut Yuli, keduanya sudah sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena mengeluhkan gejala demam dan batuk sejak Maret. Keduanya bahkan sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.
"Warga positif Corona asal Sewurejo, termasuk rombongan yang ikut ke Gowa. Sejak dari Gowa merasakan keluhan demam pilek, dirawat di RSUD Karanganyar tanggal 31 Maret. Oleh rumah sakit sudah bisa minta izin pulang karena memang sudah sehat, ternyata hasil swab keluar hari ini positif," papar Yuli.
Usai dinyatakan positif, lanjut Yuli, tim Gugus Tugas COVID-19 langsung bergerak untuk mendekati warga positif tersebut. Kepada tim, yang bersangkutan mengaku siap untuk melakulan isolasi mandiri, sembari menunggu swab ulang yang rencananya akan dilakukan 13 April.
"Posisinya sehat. Di rumah hanya berdua dengan istrinya. Kami gerak cepat untuk isolasi di lingkungan sekitar. Ada 55 jiwa di lingkungan, sudah diisolasi. Besok kami drop kebutuhan makan mereka selama 14 hari, untuk menjaga lingkungan jangan sampai ada penyebaran," terang Yuli.