Pemerintah Kota Semarang akan menunda sejumlah pembangunan akibat pandemi virus Corona atau COVID-19. Anggaran pembangunan dipotong 85 persen dan dialihkan untuk penanganan Corona.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi mengatakan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Sekarang menghitung pendapatan Kota Semarang hingga Desember 2020 turun hingga sekitar Rp 1,8 triliun.
"Pendapatan kita menurun drastis. Di hitungan kawan-kawan Bapenda untuk perjalanan sampai Desember kemungkinan ada sekitar Rp 1,8 triliun pendapatan yang hilang," kata Hendi di kantornya, Kamis (16/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan anggaran pembangunan akan dipotong 85 persen untuk penanganan Corona sehingga beberapa proyek pembangunan ditunda antara lain pembangunan Jembatan Sampangan, Rumah Sakit di Mijen, dan lainnya.
"Sebenarnya berat mengatakan ke teman-teman dinas saya bahwa keputusan kami akan potong anggaran sampai 85 persen," katanya.
Jokowi Pertanyakan 34 Daerah Soal Anggaran Penanganan Corona:
"Jadi kita kemungkinan tidak bisa membangun program proyek, akan fokus penanganan COVID. Tahun ini kita tidak usah berharap ada pembangunan yang kelihatan besar di Kota Semarang," lanjutnya.
Namun Hendi menegaskan program kemanusiaan tetap jalan antara lain honor RT, RW, LPMK, dan lainnya. Selain itu pembangunan bersifat segera, misalnya jalan rusak akan tetap dilaksanakan.
"Tapi untuk urusan-urusan kemasyarakatan masih pertahankan seperti honor RT, RW, LPMK kemudian untuk kegiatan yg sifatnya OM, OM itu misal kalau jalan rusak harus perbaiki, masih pertahankan," jelas Hendi.