Data Corona Diminta Transparan, FX Rudy: Sudah Terbuka Sejak Awal

Data Corona Diminta Transparan, FX Rudy: Sudah Terbuka Sejak Awal

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 15 Apr 2020 20:44 WIB
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Rabu (15/4/2020).
FX Hadi Rudyatmo (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Pemerintah didorong untuk membuka data kasus virus Corona (COVID-19) secara transparan. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku dirinya sudah transparan sejak awal.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk membuka data secara transparan karena banyaknya masyarakat yang mempertanyakan validitas data pemerintah. Bahkan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga heran dengan angka kematian di RI yang cenderung kecil.

"Kalau saya sejak awal sebenarnya sudah menyebut nama, kelurahannya di Semanggi, tapi dilarang waktu itu," kata Rudy di Balai Kota, Solo, Rabu (15/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rudy kini justru bingung maksud transparansi data yang diminta presiden. Kementerian Kesehatan sendiri kini hanya membuka jumlah angka pasien positif, PDP dan ODP.

"Sekarang kalau mau terbuka, terbukanya sejauh mana kita belum tahu. Kalau hanya angka PDP dan ODP kita sudah," ujar Rudy.

ADVERTISEMENT

Rudy menegaskan pihaknya selalu memberikan data secara transparan. Bahkan jika dilihat dari angka kematian di Solo, Rudy menilai tak ada yang mencurigakan.

"Angka kematian kita tetap stabil. Sehari sekitar 10, pernah paling banyak 25, itu beberapa bulan yang lalu. Misal ini ada 40 kematian, ya itu bisa jadi karena wabah," tutupnya.


Dalam situs dispendukcapil.surakarta.go.id, terpantau angka penerbitan akta kematian yang diperbarui secara real time. Angka kematian Januari hingga Maret 2020 secara berturut-turut ialah 563, 440, 503, dan April hingga pertengahan bulan ini baru terdata 207 kematian.

(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads