Hari Ini Diperkirakan Puncak Mudik, Pemkab Batang Siapkan Karantina

Pandemi Corona

Hari Ini Diperkirakan Puncak Mudik, Pemkab Batang Siapkan Karantina

Robby Bernardi - detikNews
Jumat, 10 Apr 2020 19:12 WIB
Rumah Karantina di Desa Ujungnegoro Batang
Rumah karantina pemudik di Desa Ujungnegoro, Batang. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Batang -

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai dilakukan hari ini. Tidak sedikit warga yang lebih memilih untuk mudik ke kampung halamannya masing-masing. Antisipasi gelombang pemudik, Pemkab Batang akan memaksimalkan rumah-rumah karantina mandiri yang sudah ada di setiap desa.

Dalam pantauan detikcom di Desa Sadar COVID-19 yakni di Desa Ujungnegoro, Batang, telah menyiapkan bangunan rumah yang berukuran 10 m x 7 m untuk rumah karantina bagi pemudik maupun tamu dari luar kota. Rumah karantina ini bisa menampung 20 warga yang datang dari luar kota, sebelum kembali ke rumah masing-masing.

"Kita siapkan rumah ini untuk karantina pemudik sebelum masuk ke rumah masing-masing. Ya bisa menampung 20-an pemudik," kata Kepala Desa Ujungnegoro, Absah Erviana, kepada detikcom, Jumat (10/4/2020).


Pemudik akan menempati rumah karantina setelah dilakukan pemeriksaan. Bila rumah karantina penuh akan disiapkan rumah warga yang kosong. Selesai dikarantina warga baru diperkenankan pulang ke rumah masing-masing.

Rumah karantina dibersihkan kembali dengan disemprot disinfektan dan tempat tidur di jemur untuk persiapan penggunaan kembali oleh pemudik lainnya. "Pemudik biasanya komunikasi dengan pihak keluarga terlebih dahulu. Jadi setelah disiapkan semuanya baru masuk ke desa ini," katanya.


Setidaknya di Desa Ujungnegoro ini telah mengkarantina puluhan pemudik selama kurun waktu tiga pekan terakhir ini. "Untuk makan minum kita yang menanggungnya. Di rumah karantina ini akan ditambah lagi melalui bantuan melalui CSR dari PT BPI," katanya.

Andra Andika (22) warga desa setempat yang telah menjalani proses karantina mengaku dirinya sebelum pulang kampung bersama rombongan satu desanya terlebih dahulu komunikasi dengan keluarga dan pihak desa. Andra pulang kampung mengingat lokasi kerjanya di Bekasi telah tutup imbas dari COVID-19.

"Ya kita telpon dulu ke sini. Kalau rumah (karantina) muat kita baru balik ke kampung halaman. Kita telah dikarantina," katanya.

Rumah Karantina di Desa Ujungnegoro BatangPencatatan pemudik oleh petugas (Foto: Robby Bernardi/detikcom)


Sementara itu, Pemkab Batang memperkirakan puncak gelombang pemudik akan terjadi pasca DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dari catatan Dinas Perhubungan Batang, terdapat 20 ribu lebih warga Batang yang diperkirakan akan mudik. Sedangkan terdapat 9 ribu warga yang telah mudik.

"Kita prediksikan beberapa hari ini gelombang pemudik kembali ke Batang akan tinggi. Apalagi mulai hari ini diberlakukan PSBB di Jakarta," kata Bupati Batang, Wihaji.


Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan memaksimalkan rumah-rumah karantina yang di setiap desa ada. Rumah karantina ini akan menggunakan rumah kosong atau gedung-gedung sekolah yang di setiap desa memilikinya.

"Darurat kita pakai gedung sekolah. Sekolah kan libur, kita maksimalkan penggunaannya. Bangunan sekolah setiap desa memilikinya minimal satu bahkan ada yang lebih," jelasnya.


Sedangkan untuk kebutuhan makan dan minum warga yang tengah menjalani karantina mandiri ini, akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak Pemkab Batang. "Makan dan minum kita yang menanggungnya. Ada anggaran untuk itu," jelas Wihaji.

Halaman 2 dari 3
(mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads