Warga Dusun Payaman, Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri, Bantul, dihebohkan dengan suara mirip tangisan perempuan yang berasal dari kawasan kebun warga. Warga kemudian melakukan penelusuran dan ramai-ramai mencari sumber suara tersebut.
Kepala Dusun Payaman, Mindarto membenarkan hal tersebut. Menurutnya kejadian itu terjadi pada Senin (6/4) malam. Di mana saat itu warga mendengar suara mirip tangisan perempuan dari kebun yang berada di dekat lapangan dusun tersebut.
"Hari Senin jam 9 malam tiba-tiba saja terdengar suara tangisan wanita yang berasal dari kebon di selatan lapangan. Suara itu terdengar dari jam 9 sampai jam 2 pagi," katanya saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (9/4.
Menurutnya, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di dusunnya. Terlebih, banyak orang yang telah mendengar suara tersebut. "Kejadian seperti ini baru pertama kali ini. Seumur-umur hidup saya juga baru mendengar suara seperti itu kali ini," ujar Mindarto.
Selanjutnya, kejadian tersebut langsung beredar dengan cepat di kalangan warga Dusun Payaman. Karena penasaran, warga lantas mencari asal muasal suara tersebut. "Karena sempat membuat panik, warga pada keluar semua untuk cari sumber suara itu tapi tidak ada (tidak ditemukan)," ucapnya.
"Terus satu malam ada yang dengar lagi, tapi sekarang sudah tidak ada. Hanya sekali saja pas hari itu (Selasa)," ucapnya.
Akibatnya, warga mulai tidak kondusif dan pihaknya melakukan penelusuran melalui YouTube. Dari penelusuran itu, pihaknya mendapatkan video yang terdapat suara serupa, setelah dicermati dan dibandingkan suara itu merupakan suara binatang.
Terlebih, para tokoh di Dusun Payaman membenarkan jika suara itu adalah suara binatang. Tak hanya itu, suara yang sempat membuat warga Dusun Payaman panik saat ini sudah tidak terdengar lagi.
"Banyak mengarah itu sebenarnya suara binatang, karena saat ini musim kawin musang atau luwak," kata Mindarto.
Dugaan itu mencuat setelah pihaknya melakukan penelusuran melalui video di YouTube. Dari penelusuran itu pihaknya mendapati suara serupa dan membandingkannya, ternyata suara itu berasal dari musang yang sedang birahi.
"Setelah diamati ternyata musim kawin luwak, orang-orang sepuh (tua) itu juga bilang kalau suara itu suara luwak birahi," ucap Mindarto.
Saat ini, kata Mindarto, suara tersebut sudah tidak terdengar lagi. Hal itu membuat suasana di Dusun Payaman berangsur-angsur kondusif. "Sudah aman kok sekarang, warga sudah terkondisikan dan suara itu juga sudah tidak terdengar lagi," kata Mindarto.