70-an Pemudik Berstatus ODP Corona Dikarantina Pemkot Solo

70-an Pemudik Berstatus ODP Corona Dikarantina Pemkot Solo

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 09 Apr 2020 16:54 WIB
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo konpers terkait pemudik saat pandemi Corona, Kamis (9/4/2020).
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo melakukan konpers terkait pemudik saat pandemi Corona, Kamis (9/4/2020). (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Sedikitnya ada 70 pemudik yang masuk rumah karantina Pemkot Solo. Bagi pemudik tanpa gejala dikarantina di Grha Wisata Niaga, sedangkan pemudik bergejala virus Corona atau COVID-19 dikarantina di Ndalem Joyokusuman.

"Sudah lebih dari 70 orang dikarantina. Ada tiga yang bergejala, kami karantina di Ndalem Joyokusuman, sisanya di Grha Wisata Niaga," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dalam jumpa pers di Balai Kota Solo, Kamis (9/4/2020).

Penambahan yang cukup banyak itu terjadi karena adanya perubahan prosedur. Sebelumnya pemudik diberi opsi karantina mandiri, kini pemudik wajib masuk rumah karantina Pemkot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiba di Solo, pemudik langsung diberi status orang dalam pemantauan (ODP) dan dibawa ke Posko COVID-19 di Grha Wisata Niaga. Mereka kemudian dicek sampel darahnya.

"Cek laborat diambil sampel darahnya, kolesterol, asam urat, gula darahnya berapa. Kalau ada sesuatu, bisa langsung ditindaklanjuti," kata Rudy.

ADVERTISEMENT

Selama dikarantina, mereka akan dipantau kesehatannya. Jika mengalami sakit, akan segera dirujuk ke rumah sakit.

Jokowi: Ada Kelompok Pemudik yang Tidak Bisa Begitu Saja Kita Larang:

Dalam pemeriksaan hari ini, Rudy menyampaikan ada tiga orang dari luar kota yang memutuskan langsung kembali ke daerahnya. Yang pertama, ada orang yang menjemput ibunya untuk kembali ke Indramayu.

"Kami antar ke Stasiun Balapan, ibunya diminta langsung ke stasiun. Kami pastikan beli tiket dan pulang," ujarnya.

Kedua, orang Bandung dengan urusan pekerjaan di Solo akhirnya memilih kembali ke Bandung. Polisi mengawalnya sampai keluar dari Solo.

"Ada satu ibu-ibu yang ngeyel, pilih pulang ke Surabaya. Mau diantar ke stasiun atau terminal tidak mau, akhirnya naik ojek sendiri. Kami kawal sampai keluar dari Solo dan alamatnya sudah kami catat," ujar dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads