Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mencapai 131 kasus sejak Januari 2020 hingga awal April ini. Empat orang di antaranya meninggal dunia.
"Sampai pekan 14, DBD total 131 kasus dengan 4 orang meninggal. Itu Januari-April (2020)," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, Cahyono Widodo kepada detikcom, Kamis (9/4/2020).
Cahyono pun telah mengarahkan jajarannya untuk tidak terlena dengan pandemi virus Corona. Masyarakat dan para juru pemantau jentik (Jumantik) diminta terus memantau jentik-jentik nyamuk di lingkungannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita jangan terlena dengan pandemi COVID-19 dan melupakan untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Pemantauan jentik-jentik nyamuk harus terus dilakukan. Terutama di rumah dan lingkungan," ujar Cahyono.
Sebab jika pemantauan berhenti, terang Cahyono, nyamuk DBD akan berkembang biak. Terutama pemantauan pada tempat air harus terus dilakukan.
"Tempat-tempat air seperti ember, bak penampung dan barang bekas harus terus dibersihkan. Jangan terlena sebab seminggu saja tidak dipantau nyamuk bisa berkembang," sambung Cahyono.
Soal pandemi Corona, lanjut Cahyono, memang tengah menjadi fokus. Tetapi Dinas Kesehatan bekerja sesuai tupoksi termasuk menanggulangi DBD.
Data di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, menyebutkan angka mingguan kasus DBD terus naik.
Rinciannya minggu pertama ada 2 kasus, minggu kedua nol, ketiga ada 5 kasus, keempat nol kasus, kelima ada 4 kasus, keenam ada 2 kasus dan ketujuh ada 3 kasus.
Kemudian di minggu kedelapan mulai naik jadi 6 kasus, kesembilan ada 11, kesepuluh ada 26 kasus, kesebelas ada 13, kedua belas ada 17 kasus, ketiga belas ada 23 dan keempat belas ada 21 kasus. Total sampai bulan April ini ada 131 kasus dengan 4 orang meninggal.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, Anggit Budiarto meminta masyarakat terus melakukan PSN. Dengan menguras, menutup tampungan air dan mengubur barang bekas.
"Terus lakukan PSN sebab itu cara efektif. Selain itu jaga kesehatan dan pola hidup bersih," jelas Anggit.