Refocusing Anggaran untuk Corona, Sragen Masih Kekurangan Rp 24 M

Refocusing Anggaran untuk Corona, Sragen Masih Kekurangan Rp 24 M

Andika Tarmy - detikNews
Kamis, 09 Apr 2020 14:31 WIB
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Sabtu (14/3/2020).
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Andika Tarmy/detikcom)
Sragen -

Pemkab Sragen mendapatkan anggaran sebesar Rp 30,9 miliar hasil refocusing atau pengalihan anggaran guna penanganan virus Corona (COVID-19). Namun jumlah tersebut masih belum memenuhi kebutuhan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sebesar Rp 54 miliar.

"Hasil refocusing anggaran kita, didapatkan anggaran sebesar Rp 30,9 miliar. Asalnya dari refocusing anggaran berbagai OPD (organisasi perangkat daerah), didapat anggaran sebesar Rp 25,8 miliar. Sementara dari anggaran DPRD Sragen, didapatkan anggaran sebesar Rp 5,1 miliar," terang Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, kepada detikcom, Kamis (9/4/2020).

Namun, menurut Tatag, anggaran sebesar itu belum cukup memenuhi kebutuhan penanganan COVID-19. Pasalnya, Bupati Sragen yang juga ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyatakan setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 54 miliar untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Sragen.

"Kita gunakan anggaran yang ada terlebih dahulu, agar cepat bisa digunakan untuk penanganan COVID-19. Nanti melihat perkembangan, jika diperlukan kita lakukan penggalian anggaran lagi. Yang jelas fokus kita dana ini agar bisa cepat digunakan untuk penanganan COVID-19," tambah Tatag.


Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Yuni mengatakan dana sebesar Rp 50 miliar akan digunakan untuk berbagai aspek terkait pandemi COVID-19. Aspek tersebut di antaranya aspek kesehatan, jaring pengaman sosial dan penguatan ekonomi.

"Jadi kita membutuhkan dana Rp 50 milaran. Nantinya anggaran tersebut Rp 20 miliar untuk kesehatan, Rp 20 miliar untuk jaring pengaman sosial dan sisanya untuk penguatan ekonomi," terang Yuni kepada wartawan di sela pemberian bantuan paket sembako untuk warga terdampak pandemi di Sragen.

Yuni menerangkan, anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk kesehatan, di antaranya digunakan untuk kepentingan medis. Di antaranya pembelian peralatan, insentif tenaga medis dan persiapan rumah sakit darurat Corona. Sementara anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk jaring pengaman sosial, digunakan untuk membantu warga yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Corona.

"Wujudnya bantuan sembako bagi warga terdampak. Terutama bagi warga miskin berdasarkan BDT (basis data terpadu) kita ada 200 ribuan warga," papar Yuni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dear Pemda, Ini yang Harus Diperhitungkan Jika Mau Terapkan PSBB:

ADVERTISEMENT


Sementara sisa anggaran sekitar Rp 10 miliaran, lanjut Yuni, digunakan untuk penguatan sektor ekonomi. Terkait ini, pihaknya tengah menggandeng usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk melaksanakan pembuatan 1 juta masker yang nantinya akan dibagikan gratis ke seluruh masyarakat.

"Selain itu juga dipergunakan membantu warga-warga yang terkena PHK akibat pandemi ini. Terkait masker, akhir-akhir ini ada banyak bantuan dari pihak ketiga. Kemungkinan dananya bisa kita alihkan untuk jaring pengaman sosial," tegas Yuni.


Terkait belum terpenuhinya anggaran penanganan COVID-19 hasil refocusing, Yuni mengaku tidak ada masalah. Yang terpenting, menurut Yuni, dana yang tersedia bisa cepat digunakan untuk kepentingan masyarakat.

"Bila tidak bisa sesuai dengan idealnya maka (anggaran) yang ada harus bisa digunakan. Yang penting dana yang ada segera bisa digunakan tanpa prosedur berbelit-belit," imbuh Yuni.

Halaman 2 dari 2
(mbr/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads