Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Rumah Sakit (RS) Khusus Paru Respira, Bantul, DIY yang meninggal dunia dinyatakan positif virus Corona (COVID-19). Dinas Kesehatan Bantul langsung melakukan tracing kepada keluarga dan rekan kerja pasien.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, mengatakan setelah dilakukan tracing diketahui pihak keluarga dan rekan kerja pasien telah menjalani isolasi mandiri.
"Tracing-nya ke keluarga pasien, anak istrinya dan di luar ada beberapa orang," kata Sri Wahyu saat dihubungi detikcom, Selasa (7/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, pria yang kerap disapa dokter Oki ini menjelaskan, keluarga dan rekan kerja yang bersangkutan tidak menunjukkan adanya gejala virus Corona. Masa isolasi selama 14 hari juga sudah berakhir.
"Mereka sudah melakukan isolasi dari kontak terakhir dengan pasien yaitu tanggal 20 (Maret) dan sudah berakhir kemarin tanggal 4 (April). Hasilnya anggota keluarga tidak ada menunjukkan gejala (Corona)," terangnya.
Karena tidak menunjukkan gejala Corona selama isolasi, pihaknya tidak melakukan rapid test atau mengambil swab kepada mereka yang melakukan kontak erat dengan pasien tersebut. Menurutnya, rapid test hanya efektif saat seseorang tengah menjalani masa isolasi selama 14 hari.
"Rekan kerjanya yang di kontak tracing juga tidak ada hasil yang mengarah ke gejala COVID-19. Karena sampai saat ini tidak ada laporan yang masuk ke kita jika ada rekan satu kantornya yang mengalami gejala (COVID-19)," lanjut Oki.
Deteksi Virus Corona, Sudah 14.354 Spesimen Diperiksa PCR: