Hakim agung Syarifuddin terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) setelah meraih 32 suara hakim agung. Hakim agung kelahiran Baturaja tahun 1954 itu tercatat sebagai salah satu alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Rektor UII, Fathul Wahid pun menyampaikan selamat atas terpilihnya Syarifuddin sebagai Ketua MA dengan mendapatkan 32 suara. Dia turut bangga alumnus UII bisa memimpin Mahkamah Agung.
"Keluarga besar UII berbahagia, karena salah satu alumninya diberi amanah mulia ini," ujar Fathul saat dihubungi wartawan, Senin (6/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fathul melihat amanah yang diberikan kepada Syarifuddin sangat penting. Dia menilai penegakan hukum di Indonesia masih perlu ditingkatkan.
"Kepada Pak Syarifuddin kami berharap semua warga diperlakukan adil di depan hukum, kan (hukum) masih barang mewah ya. Kami berharap beliau bisa jadi garda terdepan untuk mengawal," ucapnya.
Dia pun meminta kepada Ketua Ikatan Alumni UII itu agar menegakkan hukum yang adil. Sehingga hukum tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
"Hukum tidak hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas, tidak ada lagi hukum memandang latar belakang. Minimal nanti berkurang, pelan-pelan, insyaallah beliau bisa mencatat sejarah," lanjutnya.
Fathul turut mendoakan agar Syarifuddin bisa menjaga amanah yang diberikan. Tak lupa, dia juga mewanti-wanti Syarifuddin jangan sampai terjebak pada kepentingan pribadi.
"Kami mendoakan semoga Allah selalu menjaga beliau dan memudahkan beliau untuk terus bersikap adil, tidak terjebak pada kepentingan sesaat dan kepentingan kelompok, apalagi kepentingan pribadi," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, hakim agung Syarifuddin terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) setelah meraih 32 suara hakim agung. Hakim agung kelahiran Baturaja 1954 menggantikan Ketua MA Hatta Ali yang memasuki pensiun.
Pemilihan Ketua MA itu disiarkan secara live di internet, Senin (6/4/2020). Syarifuddin unggul dengan 32 suara dibandingkan Andi Samsan Nganro yang mengantongi 14 suara.