Desa di Batang Buat Karantina Pemudik, Ganjar: Bisa Viral dan Dicontoh

Desa di Batang Buat Karantina Pemudik, Ganjar: Bisa Viral dan Dicontoh

Robby Bernardi - detikNews
Minggu, 05 Apr 2020 22:19 WIB
Desa di Batang buat karantina pemudik
Foto: Gubernur Ganjar tengok desa di Batang yang buat karantina pemudik (dok. Humas Pemkab Batang)
Batang -

Desa Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang telah menyediakan karantina bagi para pemudik di kampungnya. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi inisiatif desa ini.

Pemerintah Desa Pacet menyediakan tiga lokasi karantina bagi pemudik yang baru datang dari zona merah virus Corona atau COVID-19, yakni Gedung Poli Kesehatan Desa (PKD), Madrasah Diniyan, dan sebuah rumah kosong. Tiga lokasi ini menjadi transit para pemudik untuk karantina selama 14 hari sebelum kembali ke rumah masing-masing.

"Kedatangan kami, karena ada laporan dari Bupati Wihaji yang aktif melaporkan ada desa yang melaksanakan karantina mandiri," ucap Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Desa Pacet, Minggu (5/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar mengapresiasi inisiatif yang dilakukan pemerintah desa. Dia menyebut inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi desa lainnya.

"Isolasi mandiri Desa Pacet, bisa viral dan menjadi percontohan di Jawa Tengah, ini inisiatif luar biasa toh nyowo (bertaruh nyawa)," puji Ganjar.

ADVERTISEMENT

Ganjar menyebut semua pihak harus bergotong royong untuk menangani penyebaran virus Corona atau COVID-19 ini. Dia juga yakin masyarakat desa bakal kompak bergandengan tangan membantu tetangganya yang kesusahan selama pandemi Corona ini.

"Saya orang yang sangat percaya, masyarakat desa nilai gotong-royongnya sangat tinggi, buktinya anggaran karantina mendapat bantuan warga walaupun dipinjami," ucapnya.

"Tulung tinulung nek tonggone ora duwe sego yo dikei sego (tolong menolong kalau tetangganya tidak punya nasi ya diberi nasi)," sambung Ganjar.

Di lokasi yang sama, Kepala Desa Pacet, Kecamatan Reban, Dendy Hermawan menjelaskan, para pemudik yang masuk ke desa akan dikarantina mandiri. Dia menyebut jumlah warga yang dikarantina sebelumnya sebanyak 21 orang dan tersebar di tiga karantina desa. Sebagian sudah kembali berkumpul bersama keluarganya, dan menyisakan 15 orang.

"Karantina di gedung PKD Desa Pacet ada 12 jiwa, lokasi karantina II 1 jiwa, lokasi karantina III dua orang," jelasnya.

Bupati Batang Wihaji menambahkan masyarakat Desa Pacet menjadi contoh yang baik atas kesadaranya melakukan isolasi mandiri. Terlebih progam isolasi ini juga didukung semua elemen desa dan Forkopimcam.

"Ini luar biasa mudik dari Jakarta dengan kesadaran sendiri mengisolasi. Pihak desa menyiapkan tempat dan kebutuhan selama karantina," kata Wihaji.

Desa di Batang buat karantina pemudikFoto: Desa di Batang buat karantina pemudik (dok. Humas Pemkab Batang)

Wihaji mempersilakan warganya yang mau mudik dengan alasan mendesak. Namun dengan catatan, warga yang balik mudik ke Batang, wajib melaporkan diri kepada aparat desa dan Puskesmas.

"Kalau alasanya mendesak (mudik), warga harus mengikuti aturan yang ada, yakni melapor ke desa dan puskesmas, kemudian isolasi mandiri," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan bantuan uang tunai, dan bola voli dan bola kaki bagi pemudik yang diisolasi untuk aktivitas olah raga.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads