Telepon Suami Emak-emak Ngomel Didata, Walkot Solo: Saya Suruh Minta Maaf

Telepon Suami Emak-emak Ngomel Didata, Walkot Solo: Saya Suruh Minta Maaf

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Minggu, 05 Apr 2020 21:50 WIB
Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo saat menghadiri haul Taufiq Kiemas ke-3 di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo/Foto: Ari Saputra
Solo -

Video emak-emak asal Kelurahan Sondakan, Laweyan, Solo yang baru datang dari Jakarta bikin heboh karena memarahi petugas saat mendata dirinya. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku sudah menelepon suami emak-emak itu.

"Petugas yang datang bertujuan memutus mata rantai virus, jangan mentang-mentang gitu. Suaminya sudah saya telepon, tadi sudah saya suruh minta maaf ke petugas," ujar Rudy kepada wartawan, Minggu (5/4/2020).

Rudy berharap siapapun yang baru datang dari luar kota bersikap kooperatif, terutama yang datang dari zona merah. Dia juga memperingatkan masyarakat yang melakukan karantina mandiri agar tertib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi yang sudah menyatakan siap dan sanggup karantina mandiri ya harus patuh. Kalau bandel keluar rumah langsung diambil, dibawa ke rumah karantina," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, emak-emak itu ngomel karena didata petugas menjadi orang dalam pemantauan (ODP) Corona. Video emak-emak berdaster itu berdurasi sekitar dua menit.

ADVERTISEMENT

Di video itu terlihat seorang emak-emak berdaster duduk di teras rumahnya bersama petugas Satpol PP. Kemudian terlihat beberapa petugas TNI dan petugas lingkungan setempat yang tidak berseragam.

Emak-emak itu lalu membandingkan pendataan yang dia terima dengan warga lain yang masih lalu-lalang di depan rumahnya. Dia merasa dirinya bukan pengedar narkotika yang wajib dipantau.

"Sangat keterlaluan, kecuali saya pengedar narkoba. Resek, malah lebih resek dari Jakarta, nggak ada sopan santunnya. Saya nggak suka!," cetus emak-emak itu, seperti dikutip detikcom.

"Kayak nggak tahu aja orang saya tinggal di sini lebih lama. Saya menikah tahun 93, terlalu dibesar-besarkan," tegasnya.

Tangkapan layar video emak-emak di Solo ngomel karena didata untuk karantinaFoto: Tangkapan layar video emak-emak di Solo ngomel karena didata untuk karantina (dok. Istimewa)

Sementara itu, Lurah Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Prasetyo Utomo menyebut emak-emak itu tiba di Solo pada 28 Maret 2020 dan didatangi petugas dua hari kemudian. Prastyo mengatakan masalah itu telah selesai dan ibu tersebut telah bersedia didata dan menyatakan sanggup melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

"Tadi sudah klir, hanya kesalahpahaman. Dia bersedia dikarantina mandiri," kata Prasetyo kepada wartawan, Minggu (5/4).

Video emak pemudik yang ngomel saat didata bisa disaksikan di bawah.

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads