Alumni Balai Latihan Kerja Jahit Seribu Masker untuk Warga-Paramedis

Alumni Balai Latihan Kerja Jahit Seribu Masker untuk Warga-Paramedis

Robby Bernardi - detikNews
Kamis, 02 Apr 2020 18:34 WIB
Alumnus BLK Pekalongan bikin masker untuk warga dan paramedis
Foto: Alumnus BLK Pekalongan bikin masker untuk warga dan paramedis (Robby Bernardi/detikcom)
Pekalongan -

Alumni Balai Latihan Kerja (BLK) di Kabupaten Pekalongan patungan membuat masker untuk warga dan tenaga medis. Mereka menjahit seribu masker dari bahan kain oxford yang biasa digunakan untuk bahan seragam.

Para alumnus BLK ini menargetkan seribu masker ini bakal rampung dalam waktu seminggu. Mereka bergantian satu dengan yang lain mendatangi kantor BLK Pekalongan dan membuat masker.

"Awalnya kita prihatin karena masker langka di pasaran. Ini Inisiatif teman-teman, kebetulan kita tergabung dalam group WhatsApp kita sepakati bersama," kata Mulyadi (34) alumnus BLK Pekalongan jurusan jahit saat ditemui di lokasi, Kamis (2/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari obrolan di grup WA itulah, para alumnus BLK sepakat patungan untuk menjahit masker. Rencananya masker ini bakal dibagikan gratis kepada warga maupun paramedis.

"Iya biaya kita iuran dari semua alumni. Kita kerjakan sejak hari Senin, target kita seminggu selesai untuk segara dibagikan gratis pada warga dan paramedis yang membutuhkan," ucapnya.

ADVERTISEMENT
Alumnus Balai Latihan Kerja Bikin Seribu Masker untuk Warga-ParamedisFoto: Alumnus BLK Pekalongan bikin masker untuk warga dan paramedis (Robby Bernardi/detikcom)

Mulyadi menyebut kegiatan ini dilakukan sukarela sebagai bentuk rasa syukur para alumnus ke pemerintah. Mereka merasa telah dididik menjadi seorang penjahit dengan gratis.

Sementara itu, Kepala UPTD BLK Kabupaten Pekalongan, Edi Apriyanto mengaku ide awal pembuatan masker ini dari para alumnus BLK Kabupaten Pekalongan. Mengingat masker yang makin langka dan dibutuhkan.

"Untuk pembuatan masker memang ide dari alumni BLK terkait penyebaran virus Corona dengan tujuan nantinya akan dibagikan pada masyarakat," ucapnya.

Soal pemilihan kain juga tidak sembarangan. Kain oxford ini terbuat dari katun dengan sedikit campuran tetoron. Pengerjaannya pun didobel agar lebih aman, selain itu masker ini bisa dipakai beberapa kali dan bisa dicuci tanpa merusak masker.

"Pembuatan masker dari kain oxford lapis dua sesuai dengan standar Dinas Kesehatan. Dengan harapan, agar bisa dipakai berulang-berulang," kata Edi Apriyanto.

Setelah rampung, masker buatan alumnus BLK ini bakal disalurkan ke gugus tugas Covid-19 di Pekalongan.

"Nantinya dibagikan ke warga yang membutuhkan juga bila tim medis membutuhkan. Sementara ini kita membuat seribu masker, yang mendistribusikan gugus tugas," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads