Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membuat alat bernama disinfectant chamber atau bilik disinfektan. Bilik penyemprot disinfektan itu dibuat untuk mengurangi risiko penularan virus Corona (COVID-19).
Mereka adalah Ilham Wahyu Kuncoro, lulusan Program Pendidikan (Prodi) Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Kukuh Mukti Wibowo lulusan Prodi PTM yang kini melanjutkan studi S2 di Teknik Mesin UNS, Atang mahasiswa Prodi PTM angkatan 2016, dan Miftahul Maarif yang merupakan mahasiswa lulusan S2 Fisika tahun 2019. Keempat mahasiswa ini dibimbing oleh Dr Eng Nugroho Agung Pambudi.
Kukuh mengatakan ide pembuatan bilik disinfektan itu berawal dari melihat para pekerja yang tidak dapat melakukan work from home. Jika bilik tersebut dipasang di berbagai tempat umum, maka akan banyak mengurangi potensi penularan virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ketika orang masuk ke tempat-tempat umum terlebih dahulu masuk ke bilik ini dan disemprot disinfektan ke seluruh tubuh, sehingga harapannya virus bisa mati," kata Kukuh, Jumat (27/3/2020).
Untuk merancang disinfectant chamber itu, mereka membutuhkan waktu empat hari. Peralatan dan perlengkapannya disebut cukup sederhana dan murah.
"Kita bentuk modular sehingga mudah dipasang dan diaplikasikan di berbagai tempat," ujarnya.
Pihaknya juga akan memproduksi lebih banyak alat tersebut sesuai dengan pesanan dengan kisaran harga Rp 1,5 juta per alat. Kukuh dan kawan-kawan mengaku sanggup memproduksi dua alat dalam sehari.
"Keunggulan prototipe pertama ini sehingga masyarakat umum juga bisa membuatnya dengan mudah," terang Kukuh.
Saat ini alat tersebut sudah dipasang di kampus UNS Pabelan. Pihaknya juga akan membagikan buku petunjuk pembuatan kepada masyarakat secara cuma-cuma.