Antisipasi Corona, Dishub DIY Catat Riwayat Perjalanan Penumpang

Antisipasi Corona, Dishub DIY Catat Riwayat Perjalanan Penumpang

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Kamis, 26 Mar 2020 19:36 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte umumkan kebijakan lockdown di Manila. Terminal bus di kawasan itu pun ramai oleh warga jelang kawasan itu dikunci imbas corona
Ilustrasi pemudik saat pandemi Corona (Foto: AP Photo/Aaron Favila)
Sleman -

Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan pendataan riwayat perjalanan penumpang yang masuk maupun ke luar. Ini dilakukan sebagai pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19.

"Per kemarin sore, saya cek di Terminal Jombor dan Wates itu tidak ada lonjakan yang masuk. Justru yang keluar, kamungkinan itu anak mahasiswa yang diperintah orang tuanya untuk balik," kata Kepala Dinas Perhubungan DIY Tavip Agus Rayanto kepada wartawan, Kamis (26/3/2020).

"Kalau di daerah lain ada (pergerakan mudik) karena pabrik libur itu, tapi di DIY belum ada pergerakan buruh pabrik yang mudik," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tavip menjelaskan sebagai langkah antisipasi, para penumpang yang keluar atau masuk diminta untuk mengisi form. Form ini berisi terkait riwayat perjalanan penumpang yang bersangkutan.

"Kami minta untuk mengisi form tujuan perjalanan untuk memudahkan dalam melacak pergerakan orang," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Pengisian form itu bukan hanya dilakukan di terminal. Melainkan di bandara juga dilakukan hal serupa.

"Ini juga dilakukan di bandara, jadi mereka yang datang ke Yogya harus mengisi identitas dulu dia tinggal di mana, dan lain sebagainya agar mudah untuk tracing jika ada kejadian COVID-19," jelasnya.

Tavip menyebut tujuan terbanyak para penumpang yang keluar dari DIY yakni masih antar kota. Paling banyak yakni para mahasiswa dan anak kos.

"Banyak yang antar kota ke Temanggung, Semarang anak kos yang paling banyak," ungkapnya.

Pihaknya tidak memungkiri saat masa mudik seperti ini, banyak masyarakat yang memanfaatkan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi. Pihaknya pun tidak bisa melakukan pembatasan, sehingga diputuskan agar masyarakat yang mudik setelah sampai ke tempat tujuan diminta untuk isolasi.

"Kendaraan pribadi itu kan kemarin ada wacana 'sweeping' di perbatasan, tapi teknisnya sulit dan pintu masuknya banyak dan rawan macet, kita putuskan untuk berbasis masyarakat. Artinya kalau ada pendatang ya diwajibkan untuk dikarantina," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads