Malioboro Yogya Suwung Gegara Corona

Malioboro Yogya Suwung Gegara Corona

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 26 Mar 2020 17:20 WIB
Malioboro sepi diserang Corona, Yogyakarta, Kamis (26/3/2020).
Foto: Malioboro sepi gegara pandemi Corona, Yogyakarta, Kamis (26/3/2020). (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Mewabahnya COVID-19 berdampak kepada semua sektor, khususnya sektor pariwisata. Seperti halnya di Yogyakarta, kawasan Malioboro yang biasanya ramai saat ini sepi pengunjung dan pedagang kaki lima.

Pantauan detikcom, Kamis (26/3/2020), suasana di Malioboro sangat sepi dan hanya beberapa toko saja yang buka. Sedangkan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) yang beroperasi juga sangat sedikit.

Meski sepi, beberapa orang tampak lalu lalang di kawasan Malioboro. Sesekali, tampak pula baik pegawai toko maupun pengunjung mencuci tangan di sebuah tempat cuci yang tersedia di sepanjang pedestarian Malioboro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, lalu lintas di kawasan tersebut juga terbilang sangat lancar. Padahal, pada hari-hari biasa lalu lintas di kawasan tersebut terbilang cukup padat.

Salah seorang tukang becak di Malioboro, Rubiyat (52) menyebut, kondisi ini sudah berlangsung sejak pekan lalu. Bahkan, saat ini banyak PKL yang memilih tidak berjualan, atau beberapa toko hanya buka sampai sore hari.

ADVERTISEMENT
Diserang Corona, Malioboro Yogya pun SuwungFoto: Malioboro sepi gegara pandemi Corona, Yogyakarta, Kamis (26/3/2020). (Pradito Rida Pertana/detikcom)

"Ya pokoknya mulai seminggu ini sepi, kemarin-kemarin juga sepi tapi tidak sesepi ini," katanya saat ditemui di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis (26/3/2020).

Pria yang sudah 27 tahun berprofesi sebagai tukang becak ini melanjutkan, bahwa sepinya Malioboro berdampak pada pemasukannya. Penghasilannya turun drastis.

"Biasanya sehari itu minimal saya bisa dapat Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Nah, terus ada Corona ini penghasilan harian saya turun drastis," katanya.

Kendati demikian, warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul ini mengaku tetap mencoba mendari penumpang di Malioboro. Bukan tanpa alasan, hal itu semata-mata untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Saya masih di luar (narik becak) karena belum ada sosialisasi dan jaminan dapat uang dari pemerintah. Jadi ya saya modal nekat dan badan sehat saja, kerja ya kerja, masalah lainnya kan sudah ada Allah yang mengatur," ucapnya.

Diserang Corona, Malioboro Yogya pun SuwungFoto: Malioboro sepi gegara pandemi Corona, Yogyakarta, Kamis (26/3/2020). (Pradito Rida Pertana/detikcom)

Rubiyat menambahkan, bahwa seumur hidup dia baru mengalami kejadian seperti ini. Karena itu, dia berharap wabah ini segera berakhir.

"Mudah-mudahan Corona ini bisa segera berakhir, karena saat ini bisa dibilang sudah paceklik mas," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads