Catat! Siswa di DIY Belajar Online dari Rumah Mulai Pekan Depan

Pandemi Corona

Catat! Siswa di DIY Belajar Online dari Rumah Mulai Pekan Depan

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 19 Mar 2020 20:08 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Kamis (19/3/2020).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Kamis (19/3/2020). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Guna meminimalisir penyebaran virus Corona (COVID-19), Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengganti sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk pelajar di DIY secara online. Sistem KBM online tersebut dimulai Senin (23/3) pekan depan.

"Keputusan nanti tanggal 23 Maret, Senin (23/3) itu anak-anak pelajar kita itu belajar di rumah, (dengan sistem) online, dengan program Jogja Belajar," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Bangsal Kepatihan, kompleks Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (19/3/2020).

Program Jogja Belajar adalah metode pembelajaran online melalui aplikasi http://jbclass.jogjabelajar.org. Sultan melanjutkan, sistem pembelajaran itu akan berlangsung hingga tanggal 31 Maret 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di mana kami berharap, anak, termasuk orang tuanya sendiri-sendiri, keluarganya juga ikut mengawasi program ini. Di mana mereka belajar itu (dengan sistem online) sampai tanggal 31 Maret. Jadi kira-kira satu minggu, kan (tanggal) 23 sampai 31 (Maret)," ucap Sultan.

Sultan menyebut, sebelum memasuki tanggal 31 Maret pihaknya akan melakukan evaluasi terkait program tersebut. Apabila efektif, maka bukan tidak mungkin program tersebut akan berlanjut.

ADVERTISEMENT

"Sebelum (tanggal) 31, itu akan kita lalukan verifikasi. Jadi si anak ini bener nggak, efektif tidak bagi si anak. Makanya di situ keluarga, orang tua kita libatkan," ucapnya

"Kalau efektif, kalau kita beranggapan masih memerlukan waktu, berarti belajar di rumah ini bisa kita perpanjang. Tapi kalau faktualnya itu tidak efektif ya masih bisa diperpanjang atau tidak diperpanjang. Kalau tidak diperpanjang berarti kembali ke sekolah," lanjut Sultan.

Sultan pun meminta peran serta dari keluarga murid untuk mengontrol anak-anaknya dan tidak memaknai pergantian tersebut sebagai liburan. Mengingat pergantian sistem belajar mengajar itu bermaksud untuk mengurangi para murid berada di kerumunan.

"Sudah saya sampaikan, untuk mengurangi tidak berkumpul. Di mana untuk belajar di rumah (secara) online itu guru tetap mengajar, tapi dia berada di sekolah, muridnya di rumah," katanya.

"Harapan saya dengan pelajaran-pelajaran itu betul-betul dia tidak pergi untuk ke tempat lain. Karena ini bukan libur, tapi belajar di rumah. Jangan dianggap libur, kalau dianggap libur nanti malah pergi ke mana," lanjut Sultan.

Sementara itu, Kepala Balai Tekkomdik Dinas Dikpora DIY, Edy Wahyudi menjelaskan, pembelajaran melalui online ini dirancang harus tepat dan jelas serta mempermudah proses KBM.

Dia menyebut, jika seluruh kurikulum tidak berubah, hanya disesuaikan dengan metode dari kelas konvensional menjadi kelas maya, salah satunya melalui aplikasi Jogja Belajar Class.

"Insyaallah kalau untuk guru yang masih muda akan standby di sekolah untuk mengajar. Tapi untuk yang memiliki keterbatasan kesehatan akan memantau dari rumah," kata Edy.

Karena itu, dia mengimbau harus ada pendampingan di sekolah melalui SDM guru yang mumpuni dalam bidang teknologi informasi. Nantinya, guru akan berinteraksi dengan murid melalui aplikasi media yang memang didesain untuk belajar dan telah disepakati bersama.

"Kami benar-benar siapkan piranti kami termasuk antisipasi pemadaman listrik. Platform yang dipakai pun tidak harus yang dikeluarkan Kemendikbud, tergantung gurunya mau memilih yang mana," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads