.webp)
Pemkab Klaten sedang menyiapkan rumah sakit tambahan untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan atau tambahan penderita Corona. Ada dua RS yang disiapkan.
"Kita siapkan dua (rumah sakit), RSI dan RSUD Bagas Waras," kata Ketua Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Klaten, dr Ronny Reokmito, Kamis (19/3/2020).
Dua RS tersebut sejak awal memang masuk line dua penanggulangan Corona dan dinilai cukup untuk menampung jika ada tambahan. "Dua RS itu berada di line dua. Soal anggaran juga sedang disiapkan," terang Ronny.
Ronny menjelaskan bahwa untuk pembiayaan nantinya pihak dinas RS, dan Puskesmas sudah diminta menyusun perencanaan terkait kebutuhan yang diperlukan.
Tahun ini, imbuh Ronny, bantuan tak terduga (BTT) besarnya sekitar Rp 3 miliar dan masih ada juga sisa dari dana siap pakai (DSP). " BTT ada Rp 3 miliar. Untuk DSP kalau tidak salah masih ada Rp 350 juta," terang Ronny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persatuan Perawat Indonesia Tuntut Permintaan Maaf Dirjen P2P Kemenkes:
Saat ini satu pasien dirawat di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten setelah mengalami gejala batuk pascakontak dengan pasien positif COVID-19. Pasien perempuan berusia 46 tahun tersebut berasal dari Kabupaten Sukoharjo dan masuk pasien kategori PDP.
RSST Klaten sudah mengirimkan sampel swab atau lendir pernapasan pasien tersebut ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
Hasil belum ada. Sampel swab kita kirim kemarin ( Rabu) ke Yogyakarta," ungkap Direktur Medik dan Keperawatan RSST, dokter Juli Purnomo kepada detikcom, Kamis (19/3) siang.
Juli mengatakan saat ini hanya satu pasien PDP yang dirawat di RSST Klaten. PDP masih satu orang. Saya mengimbau masyarakat mengaktifkan gerakan Germas," lanjut Juli.
