Petani wilayah barat di Kabupaten Klaten dipusingkan dengan tanaman padinya yang subur tetapi bulir padinya kosong tak berisi. Bulir padi kosong karena terserang penyakit blas dan kresek.
"Ya intinya petani ada yang tidak panen. Tidak ada isi bulirnya karena ada yang kena (hama) kresek dan ada yang blas," ungkap Kepala Desa Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Joko Lasono pada detikcom, Senin (9/3/2020).
Joko menjelaskan usia padi di desanya sudah hampir panen. Namun saat dicek petani kaget sebab bulir kosong tidak ada isinya padahal tanamannya subur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sulit diterima. Tanamannya bagus-bagus dan subur padahal," lanjut Joko.
Di desanya, imbuh Joko, lahan padi yang diserang kresek dan blas cukup luas. Bahkan menurutnya, kondisi ini terjadi juga di lima desa lainnya.
"Lahan terserang sekitar 47-50 hektare. Tidak hanya Tijayan tapi sudah ada lima desa lain yang mengeluhkan serangan serupa," ungkap Joko.
Di Desa Kranggan, serangan kresek juga dikeluhkan petani. Kades Kranggan, Kecamatan Manisrenggo, Harjito mengatakan ada sekitar 20 hektare lahan padi terserang kresek.
"Yang menyerang penyakit kresek atau tungro kata petani. Padinya merunduk berbuah tapi isinya tidak penuh," terang Harjito.
Petani khawatir lama kelamaan akan menyerang padi lain sebelum panen. "Ini petani langsung panen muda. Takut habis tidak panen seluruhnya," sambung Harjito.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Pemkab Klaten, Erni Kusumawati menjelaskan jika yang menyerang di wilayah Kecamatan Manisrenggo adalah blas.
"Iya. Itu teridentifikasi kenanya blas yang disebabkan jamur. Luasan lahan hanya 16 hektare," jelas Erni saat dimintai konfirmasi oleh detikcom.
Dinas melalui petugas penyuluh lapangan (PPL), ungkap Erni, sudah memberikan imbauan. Pencegahan dengan fungisida dapat dilakukan sebelum bulir buah muncul. Blas disebabkan jamur dan kresek oleh bakteri tetapi bisa menyebabkan pengisian buah terganggu.
"Iya, bisa menurunkan produksi. Sebenarnya semua harus diantisipasi sejak awal. Penggunaan benih yang tahan dan penggunan fungsida/ pestisida," lanjut Erni.