Polisi telah memeriksa lima orang saksi terkait ricuh massa ojek online (ojol) dengan kelompok debt collector (DC) di Depok, Sleman. Pihak-pihak yang merasa menjadi korban diminta untuk datang ke kantor polisi dan memberikan keterangannya.
"Dari peristiwa ini sudah diperiksa ada lima orang. Masyarakat atau rekan-rekan ojol bisa memberikan saksi ke Polda DIY tanpa harus dilakukan pemanggilan," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto di Mapolres Sleman, Jumat (6/3/2020).
"Misalnya pemilik sepeda motor yang dirusak, datang (ke kantor polisi), tentu itu akan menjadi saksi," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuliyanto juga berharap keempat orang pemilik kendaraan yang dirusak bisa datang ke Polres Sleman atau Polda DIY untuk memberikan keterangan. Sebab hingga saat ini pihak kepolisian belum mengetahui identitas pemilik keempat kendaraan itu.
"Kami justru berharap mereka bisa datang, karena kita saat ini belum mengetahui pemilik keempat sepeda motor yang dirusak. Kami harap bisa datang ke Polres dan memberikan keterangan," ucapnya.
Saat ini, lanjutnya, polisi terus berusaha untuk membuat suasana kembali kondusif pascakericuhan antara massa ojol dan kelompok DC, Kamis (5/3) kemarin.
Saling Lempar Batu, Ojol Vs Debt Collector Ribut di Sleman:
"Kita fokus untuk membuat situasi menjadi kondusif," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan antara massa ojol dan kelompok DC ini terjadi di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (5/3). Polisi mengungkap bentrokan ini dipicu oleh kasus pengeroyokan seorang driver ojol berinisial LA (29) di Sleman. Kasus itu sudah dilaporkan ke polisi.
Kasus ini berbuntut dengan kedatangan beberapa debt collector ke kantor ojek online di Sleman, kemarin. Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah menyebut kedatangan para DC itu disebut menyulut salah paham.
Kemudian terjadi aksi saling lempar batu antara massa ojol dan DC di sekitar kantor ojek online di Jalan Padjajaran, Ringroad Utara, Sleman itu. Kericuhan meluas ke Jalan Wahid Hasyim dan Babarsari, Depok. Enam orang driver ojol dilaporkan terluka dan sejumlah kendaraan rusak.
"Tindak lanjutnya dari Grab mencoba melakukan mediasi, tapi karena (DC) datangnya di kantor, dianggap sama teman ojol itu bahwa kantor mereka diserang," kata Rizky di Mapolsek Depok Timur, Kamis (5/3).