Kapal Pesiar Viking Sun yang rencananya merapat ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, saat ini masih berada di tengah laut perairan Semarang karena penumpangnya masih diperiksa terkait Virus Corona. Kapal pesiar yang berbendera Norwegia itu membawa lebih dari 1.000 orang.
"Penumpangnya sekitar 800 orang dan krunya 460 orang. Total sekitar 1.200 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Mochamad Abdul Hakam, di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (5/3/2020).
Abdul mengatakan saat ini tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah berada di Kapal Pesiar Viking Sun. Pemeriksaan ini diprediksi berlangsung sekitar 4-5 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teman-teman KKP bawa tiga tim, 20 orang periksa ke sana. Koordinasi dengan dinkes kota dan provinsi. Kami sudah siapkan tim setiap hari standby, tim rumah sakit ada 4 tim," jelasnya.
Jika ternyata ada penumpang yang masuk dalam pengawasan Covid-19 atau virus Corona maka seluruh penumpang tidak diperkenankan turun. Abdul menyebut pihaknya tidak bisa serta merta menolak, sehingga harus ada koordinasi.
"Meski ada satu yang pengawasan, semua tidak boleh turun. Kita lakukan sesuai prosedur," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak kapal pesiar Viking Sun bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Sebab, ada dugaan bahwa dua penumpang kapal itu terjangkit virus Corona.
"Ada kapal pesiar mau turun. Ada surat dari Labuan Bajo. Mereka berkunjung ke sana. Ternyata diperkirakan ada dua yang menderita (suspect Corona)," kata Risma di Solo, Rabu (4/3).
Dia juga meminta saran dari RS Unair terkait laporan adanya suspect tersebut. Risma pun tegas melarang kapal itu berlabuh di Surabaya.
"Setelah kami tunjukkan pada rumah sakit Unair ada yang suspect, sehingga hari ini (kemarin) aku ngirim surat tidak boleh kapal itu penumpangnya turun di Surabaya," ujar dia.
Kapal tersebut dari Darwin, Australia kemudian ke Labuan Bajo, setelah itu kapal menuju Semarang dan rencananya setelah itu ke Surabaya dan Bali.