Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) memprediksi dalam sepekan ke depan akan terjadi hujan lebat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Oleh karenanya BMKG meminta masyarakat agar waspada.
"Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) masih cukup aktif berpengaruh pada pembentukan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa, khususnya DIY," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/3/2020).
Keberadaan daerah tekanan rendah di Pesisir Australia Barat bagian utara dan di Samudera Hindia selatan Jawa Timur serta sirkulasi angin tertutup di utara Papua Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menyebabkan pembentukan pola pertemuan massa udara yang memanjang dari Perairan Selatan Jawa Timur hingga selatan NTB," jelasnya.
Sementara itu, lanjut Reni, labilitas udara cukup kuat di wilayah Jawa. Kondisi ini berkontribusi pada peningkatan konvektifitas skala lokal di wilayah Jawa dan sekitarnya.
Dia menjelaskan, faktor kondisi suhu muka laut di wilayah Perairan Selatan Jawa yang masih cukup hangat yakni antara 30-31Β°C meningkatkan suplai uap air yang berdampak pada potensi pembentukan awan hujan.
Mencermati kondisi dinamika atmosfer tersebut Reny menjelaskan dalam beberapa hari ke depan ada wilayah yang berpotensi diguyur hujan lebat.
Pada periode 1-3 Maret 2020 meliputi Kabupaten Kulon Progo (Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Panjatan, Kokap, Temon, Wates), Kabupaten Sleman (Pakem, Cangkringan, Turi, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan), Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul (Imogiri, Dlingo, Piyungan, Pleret, Jetis, Banguntapan, Sewon, Kasihan) dan Kabupaten Gunungkidul (Gedangsari, Ponjong, Karangmojo, Semin, Ngawen, Nglipar).
Sementara pada periode 4-7 Maret 2020 di Kabupaten Kulon Progo (Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Panjatan, Kokap, Pengasih, Temon, Wates, Galur, Nanggulan), Kabupaten Sleman (Pakem, Cangkringan, Turi, Tempel, Seyegan, Sleman, Ngaglik, Mlati, Gamping), Kabupaten Bantul (Srandakan, Sanden, Pandak) dan Kabupaten Gunungkidul (Girisubo, Rongkop, Ponjong, Semanu, Karangmojo, Semin, Ngawen).
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," pinta Reni.