Jenazah TKI dari Hong Kong, Siti Khotijah (37) tiba di rumah duka, Batang, Jawa Tengah pagi tadi. Dinas Kesehatan Batang menegaskan Siti meninggal bukan karena virus Corona.
"Saya sudah mengecek langsung dokumen jenazah. Kita tidak melakukan pemeriksaan fisik jenazah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Mukhlasin kepada wartawan, Jumat (28/2/2020).
Mukhlasin menjelaskan berdasarkan dokumen medis, TKI asal Desa Batiombo, Kecamatan Bandar tersebut meninggal dunia karena kanker karsinoma artinoide, bukan karena Virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan karena virus itu, tapi kanker karsinoma artinoide atau saluran napas atas," katanya.
Hal tersebut, lanjut Mukhlasin tertulis di dokumen dari Rumah Sakit di Hong Kong dan surat dari Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) dengan Nomor : B-00069/HONGKONG/200214. Dokumen tersebut menyatakan diagnosis tumor/kanker di saluran pernapasan dalam stadium tinggi.
Simak Video "Lawan Corona, Hongkong Kucurkan Anggaran Masif"
Kepala Desa Batiombo, Slamet Sukardi menambahkan, jenazah Siti tiba di Batang sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah sempat disemayamkan di rumah duka, jenazah Siti dimakamkan sekitar pukul 09.00 WIB.
"Pemakaman berjarak sekitar 2 km dari rumah duka dengan menggunakan mobil ambulans Puskesmas Bandar," jelasnya saat dihubungi detikcom.
Diwawancara terpisah, Bupati Batang, Wihaji meminta warga masyarakat tidak perlu khawatir dengan pemulangan jenazah Siti dari Hong Kong hari ini.
"Bukan karena virus Corona, kepastian ini sudah jelas. Jadi warga tak perlu khawatir berlebihan. Kami selaku Pemkab Batang, ikut berduka atas meninggalnya salah satu pahlawan kita. Semoga yang ditinggalkan diberi kesabaran," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Siti Khotijah meninggal dunia pada 12 Febuari 2020. Siti meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di ICU Rumah Sakit Hong Kong.
Siti bekerja di Hong Kong sebagai asisten rumah tangga melalui penyalur jasa TKI resmi. Sedangkan suaminya, Tarohimron (40) juga bekerja di luar negeri yakni di Malaysia.