Seekor hiu paus (Rhincodon typus) terdampar beberapa kali di perairan selatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hiu paus, yang oleh warga Kulon Progo dikenal dengan nama geger lintang, ini disebut-sebut beberapa kali terdampar sejak pekan lalu.
"Sejak minggu lalu, ikan ini muncul di pantai. Mungkin ikannya sama yang muncul di Glagah dan Garongan," jelas Koordinator SAR Linmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulonprogo, Samsudin, di Pantai Glagah, Kulon Progo, Kamis (27/2/2020).
Menurutnya, ikan ini sebelumnya terdampar di pantai di perbatasan Pantai Glagah dan Congot. Ikan ini sempat berada di tepi dan menarik perhatian wisatawan. Beberapa kali ikan ini terempas gelombang hingga akhirnya kembali ke tengah lautan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim SAR kemudian mendapatkan laporan hiu paus tersebut kembali terdampar di Pantai Garongan pada Rabu (26/2). Namun ikan tersebut akhirnya kembali bisa berenang ke tengah laut.
"Tadi pagi kabarnya muncul lagi di dekat pemecah gelombang. Kemungkinan ikannya sama, panjangnya sekitar 3 meter," lanjutnya.
Seperti sebelumnya ikan tersebut berhasil kembali ke lautan. Samsudin menduga ikan ini terdampar karena tersesat saat mencari makan.
Samsudin mengungkap ikan ini juga dikenal jinak oleh para nelayan. Selain itu, kondisi pantai di selatan DIY yang berpalung membuat ikan terdampar bisa kembali ke tengah laut.
Salah seorang warga setempat, Kusmiran, mengungkap kemunculan hiu berukuran besar di pantai terjadi beberapa kali. Meski begitu, menurutnya, jarang ditemui ikan terdampar yang berhasil bertahan hidup.
"Biasanya yang terdampar sudah mati, tetapi beberapa hari ini masih hidup," jelas Kusmiran
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY Untung Suripto menambahkan, hiu paus termasuk ikan yang dilindungi. Dia mengimbau agar masyarakat yang melihat hiu paus terdampar dan kondisinya hidup untuk berupaya melepasnya ke tengah laut.
BKSDA DIY menduga ikan ini terdampar karena faktor cuaca, dengan gelombang yang besar. Selain itu, sangat mungkin ada gangguan dari kapal-kapal nelayan.
"Populasinya terus menurun, banyak melakukan penangkapan," jelas Untung.