Sudarwanto alias Kodir (37) menceritakan momen mencekam saat para siswa SMPN 1 Turi hanyut di Sungai Sempor, Sleman, Jumat (21/2) pekan lalu. Teriakan minta tolong para siswa itu terdengar hampir di segala penjuru.
"Yang sana minta diselamatkan, yang sini juga. Semua minta tolong," kata Kodir saat acara pemberian penghargaan oleh Kementerian Sosial di Kantor Tagana, Sleman, Selasa (25/2/2020).
Warga Kembangarum, Donokerto, Turi itu mulanya berniat untuk memancing di sekitar Sungai Sempor. Melihat banyak siswa yang timbul-tenggelam dia lalu mengurungkan niatnya memancing dan bergegas memberi bantuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bopong (gendong), pegangin doang. Kalau (anak) sudah nggak kuat pegangan ya saya gendong. Ada itu yang nyaris pingsan, cowok dan cewek," ucap anak ke-3 pasangan Madyo Sumarto dan Sukiyem ini.
Kodir berusaha menyelamatkan anak-anak yang ada di jangkauannya. Beberapa yang terengkuh oleh tangannya pun dia dorong dan pindahkan ke atas batu agar tidak terseret arus.
"Akhirnya, beberapa nggak sempat saya seberangkan ke pinggir, saya ke pindahkan dulu di atas batu yang ada di tengah, yang penting aman," terangnya.
Saat itu Kodir dibantu adik laki-lakinya, Tri Nugroho Santoso (23) ikut mengevakuasi para korban yang hanyut. Kodir sadar tak semua anak bisa dia selamatkan, ada beberapa anak yang sempat luput dari cengkeramannya.
"Ada yang hanyut juga, tapi saya tidak tahu selamat atau tidak. Tapi harapannya mereka bisa selamat," ucapnya.
Tonton juga 'Guru Tersangka Tewasnya 10 Siswi dalam Susur Sungai Minta Maaf':